Selasa 18 Juni bertempat di halaman kantor Desa Muktisari Kecamatan Cipaku, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya resmikan Klaster Ayam Ras Petelur Kabupaten Ciamis. Acara peresmian dihadiri oleh Ketua Komisi II DPRD Jabar, Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Ciamis Drs. H. Komar, Kadis Peternakan dan Perikanan Ir. Hj. Yati Herdiati, perwakilan Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya Heru Saptaji, unsur Muspika Cipaku, Asisten Setda Kabupaten Ciamis, para Kepala SKPD, para Camat, Kepala Desa se Kecamatan Cipaku, Pengusaha dan Ketua Paguyuban Peternak Ayam serta Peternak Ayam Petelur se Kabupaten Ciamis.

Mengawali rangkaian acara, Kadis Perternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Ir. Hj. Yati Herdiati menyampaikan laporannya, “Kabupaten Ciamis merupakan sentra ayam ras di Priangan Timur baik ayam pedaging maupun ayam petelur. Populasi ayam pedaging sekitar 14 juta ekor persiklus dan ayam petelur sekitar 1,4 juta ekor dengan produksi sekitar 45-50 ton perhari. Usaha peternakan rakyat yang mampu mendorong pengembangan ekonomi daerah karena tidak kurang dari 15 ribu orang yang terlibat dari sektor perunggasan. Kerjasama dengan BI Tasikmalaya dalam rangka pengembangan klaster ayam ras ini merupakan yang kedua kalinya, yang pertama tahun 2011 s.d 2013 kerjasama dalam pembangunan ayam ras pedaging. Untuk pengembangan ayam ras petelur ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran sebesar 2,3 milyar yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik pakan skala kecil dan pengadaan sarana prasarana lainnya” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya. Perwakilan Kepala Bank Indonesia Tasikmalaya Heru Saptaji menyampaikan, “kita yakin bahwa MoU ini akan berjalan lancar. Telur ayam merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi karena salah satu kebutuhan pokok yang dikonsumsi seluruh lapisan masyarkat. Inflasi yang rendah kalau tidak kita jaga akan berdampak tidak baik kepada perekonomian masyarakat, karena ujungnya saling berkaitan dan akan berpengaruh ke wilayah, sehingga interkonektivitas itu akan saling terkait didalamnya. MoU ini sudah kami lakukan di wilayah Tasikmalaya, karena kita tahu faktor utama yang mempengaruhi inflasi adalah beras, ayam petelur dan ayam pedaging. Dengan inovasi teknologi NA11 telah berhasil mengendalikan pakan yang sangat minim dengan hasil begitu memuaskan. Dengan inovasi teknologi yang ada juga akan menghasilkan limbah menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan, ujarnya.

Bupati Ciamis dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan peternakan di Kabupaten Ciamis memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka pengembangan ekonomi daerah, karena ternak selain merupakan sumber pangan hewani yang sangat penting bagi pembentukan karakter bangsa, juga merupakan sumber mata pencaharian masyarakat yang mampu memberikan multiflier effect terhadap pembangunan sektor lain. Menurut Bupati, sektor perunggasan khususnya ayam ras di Kabupaten Ciamis menunjukan perkembangan yang cukup mengesankan, Bupati pun memberikan apresiasi yang tinggi pada sektor ini. Namun menurutnya dibalik berbagai keberhasilan ini masih ada beberapa kerawanan-kerawanan yang sifatnya mendasar, diantaranya adalah gejolak penyediaan DOC untuk kebutuhan para peternak domestik yang masih berlangsung, masalah efisiensi agribisnis perunggasan yang hingga saat ini masih jauh dari harapan, serta penyediaan pakan ternak yang murah dan terjamin masih jauh dari yang diharapkan, sehingga dengan adanya pengembangan klaster ayam ras petelur ini Bupati berharap ada solusi terbaik yang menguntungkan semua pihak.

Pada akhir sambutannya, Bupati menghaturkan terimakasih kepada Bank Indonesia atas segala upayanya telah turut aktif dalam mendukung usaha peternakan ayam ras di Kabupaten Ciamis. Juga apresiasi kepada masyarakat perunggasan yang telah bahu membahu berperan aktif dan positif dalam upaya peningkatan kesempatan kerja dan berusaha di Kabupaten Ciamis. “Semoga dengan upaya yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia dan para peternak ayam ras petelur ini dapat membantu upaya pengendalian inflasi di wilayah Priangan Timur khususnya di Kabupaten Ciamis” pungkasnya.

 

 

Press Release by Bagian Humas Setda dan Diskominfo

By Aghna