Bertempat di Desa Sidaharja Kecamatan Lakbok, Jambore Desa Kelurahan tahun 2019 digelar (27/9). Dalam laporannya, panitia menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019 konsen ke desa-desa di daerah perbatasan, ada 102 desa perbatasan Jabar dengan DKI, Banten dan Jateng.
Hari ini devile masing-masing kontingen dari 27 Kabupaten/Kota, nanti malam digelar festival Layang Lakbok, besok cepat tepat, serta lomba-lomba inovasi desa.
Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Jabar beserta rombongan juga bagi seluruh Kepala Desa dan Lurah peserta Jambore Desa Kelurahan 2019 se-Jabar dengan sebuah pantun, “Terbang jauh burung Belibis, hinggap disawah mencari makan. Selamat datang di Tatar Galuh Ciamis, kesan mendalam itu yang kami harapkan”. “Merupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan bagi kami masyarakat Tatar Galuh Ciamis diberikan kepercayaan menjadi tuan rumah Jambore Desa Kelurahan tahun 2019” ujar Bupati.
“Sidaharja merupakan salah satu desa dari 258 Desa dan 7 Kelurahan dari 27 Kecamatan di Kabupaten Ciamis. Ada 11 desa Kabupaten Ciamis yang berbatasan dengan Kabupaten/Kota/Provinsi lain. Bupati sangat berharap desa-desa di daerah perbatasan tidak dianggap sebagai ujungnya Jawa Barat, tetapi sebaliknya harus dijadikan sebagai etalase Kabupaten Ciamis dan cermin dari Provinsi Jawa Barat” ucap Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa kendala yang sampai saat ini dirasakan oleh masyarakat Lakbok dan sekitarnya yang terkenal dan diandalkan sebagai lumbung padi Kabupaten Ciamis dan Jawa Barat adalah air yang sangat sulit saat kemarau dan banjir saat musim hujan.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil mengawali sambutannya dengan sebuah pantun khusus untuk Kecamatan Lakbok “Lalaki cunihin mah kudu dicabok, geus Aki-aki ngaku Jajaka. Kami hadir semua di Lakbok, untuk membangun Desa Desa Juara”.
Gubernur menegaskan bahwa Desa Juara adalah Jika warganya bahagia, dan warganya tidak ada yang pindah ke kota, karena merasa tinggal di desa tetapi rejeki kota. Gubernur pun menegaskan bahwa daerah perbatasan “Bukan daerah BELAKANG tetapi GERBANG” masuk Provinsi Jawa Barat. Lebih lanjut Gubernur Jabar menyampaikan, “Cara berdagang konvensional harus mulai diubah dengan menggunakan digital”. Konsep Desa Digital ditandai dengan pemanfaatan seluas-luasnya teknologi dan digital. 100 mahasiswa telah dikirim ke desa-desa untuk mendukung pelaksanaan target “One Village One Company”, ada juga program “One Pesantren One Product”. SADESHA “Satu Desa Satu Hafidz”, Pusat Digital Desa, dan Aplikasi SapaWarga. Gubernur menjanjikan, jika desa-desanya berprestasi maka akan dihadiahi sebuah mobil MASKARA “Mobil ASpirasi KAmpung juaRA”. Mobil multi fungsi yang dapat diseting untuk berbagai kegiatan, pungkas Gubernur.
Press Release by Diskominfo dan Bagian Humas Setda