Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya sedang memberikan arahan kepada para Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Ciamis secara Virtual terkait Pemberlakuan PSBB di Ciamis yang akan dimulai Rabu, 6 Mei 2020.

Ciamis, 04/05- Sehubungan akan dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang akan diberlakukan Rabu, 06/05, Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, melaksanakan Rapat Koordinasi dengan para Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Ciamis secara virtual dari Aula Setda Pemkab Ciamis.

Menurut Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menjelaskan tujuan penerapan PSBB ke depan tidak membuat masyarakat kaget dan sekaligus memberikan pengertian.

Dikatakan Bupati Herdiat, tujuan dari PSBB ke depan akan lebih fokus terhadap pemantauan para pemudik.

“Pemudik yang sudah tercatat sampai saat ini yaitu berkisar sebanyak 36.000 orang yang sudah tersebar di 27 kecamatan dan masih ada ratusan ribu warga ciamis yang masih di perantauan,” ujar Bupati Herdiat.

“Maka kita harus bersama-sama serentak melaksanakan PSBB sesuai dengan kota lain, dan akan mencegah warga dari kota lain masuk ke wilayah Ciamis,” tambah Bupati Herdiat.

“Landasan inilah yang membuat program PSBB di Ciamis dilakukan secara menyeluruh alias tidak parsial,” tegas Bupati Herdiat.

Sementara Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra mengatakan, “kaitan hal tersebut tergolong krusial di bahas karena di perhatikan dari pasien di ciamis yang sudah suspect terpapar covid-19 adalah mereka yang tertular karena kedatangan pemudik yang pulang dari zona merah, “ujarnya.

“Maka Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang ada di perbatasan dan yang di kecamatan akan lebih mempertegas dan memperketat untuk kedatangan para pemudik,” ujar Bupati Herdiat.

“Apalagi nanti sudah berlaku program PSBB akan benar-benar dilakukan penutupan untuk kedatangan pemudik,” ungkap Bupati Herdiat.

Selain itu, Untuk penanganan para pemudik (ODP) di Ciamis, Bupati Ciamis menyarankan agar mereka melakukan karantina lokal mandiri di rumahnya masing-masing dan rumah yang kedapatan (ODP) akan di berikan tanda cap “ODP” Oleh pemerintah kecamatan ataupun desa sebagai tanda bagi mereka yang memaksakan untuk mudik agar menunda mudik nya.

Langkah ini di anggap lebih efektif karena menurut Bupati Ciamis, lokasi atau tempat karantina lokal secara umum itu harus memenuhi protokol kesehatan, jika tidak maka mereka pemudik yang datang dengan sehat justru bisa saja malah menjadi sakit karena setres, masuk angin ataupun karena terpapar covid-19 dari percampuran pemudik yang lainnya.

Bupati Ciamis juga menegaskan tidak ingin ada warganya yang mati kelaparan selama penerapan program PSBB

“Selama penerapan PSBB ini bila terdengar laporan ada warganya yang meninggal karena kelaparan atau karena tidak terperhatikan oleh pihak kecamatan atau desa sehingga tidak mendapatkan bantuan, maka dengan tegas Bupati akan mencopot jabatannya,” tegas Bupati Herdiat.

Bupati Ciamis juga akan menyediakan layanan Dapur Umum di setiap Desa selama PSBB berjalan, yang anggarannya di dapat dari zakat profesi para ASN di Pemkab Ciamis dengan pembagian beras sebanyak 150 kg/harinya per desa selama 14 hari ke depan dengan total dari kisaran 40 ton beras.

“Layanan Dapur Umum ini tidak untuk seluruh masyarakat di desa tersebut, namun benar-benar hanya untuk warganya yang memang tidak mampu dan tidak mendapatkan penghasilan atau bantuan dari manapun,” ungkap Bupati Herdiat.

Sementara untuk pelajar sekolah mulai tingkat PAUD, SD, SLTP dan SLTA tetap laksanakan program pembelajaran di rumah.

Bupati juga menghimbau agar pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit maupun puskesmas di setiap kecamatan atau desa agar tetap semangat, tetap laksanakan pelayanan yang terbaik meskipun dengan sistem pembagian jam tugas atau SIP.

“Camat dan Kepala Desa agar lebih ekstra memperhatikan pengawasan keamanan yang jumlah penduduknya cukup padat,” tambahnya.

Selain itu, Setiap Kecamatan dan Desa juga di himbau agar mengaktifkan kembali kegiatan Ronda nya untuk mencegah kriminal ataupun pencurian, karena dengan situasi sekarang ini sudah banyak terjadi pencurian dimana mana.

Bantuan covid-19 di samping bantuan pusat, pemrov juga akan ada dana yang akan kita kucurkan sebesar 20 Milyar di antaranya untuk insentif Rt/Rw yang akan di cairkan secepatnya, untuk imam mesjid jami, guru ngaji diniyah, Ra, TKA, TPA dan guru” Ngaji lainnya sekitar 7 Milyar.

“Semoga itu dapat membantu dan mendongkrak perekonomian mereka, “ujar Bupati Herdiat.

“Kita tidak akan ada aturan larangan ataupun penutupan mesjid ataupun tempat ibadah lainnya,” tegasnya.

“Justru kita jadikan mesjid sebagai contoh yang mengajarkan kita agar selalu bersih, dengan catatan kita tetap menerapkan protokol keamanan kesehatan, ” tambah Wabup Yana D. Putra.

“Semoga bantuan dari APBDes, Insyalloh akan terealisasikan tanggal 6 Mei nanti, “tambahnya.

“Semoga bantuan tersebut dapat meringankan kesulitan yang di alami warga dan semoga dari penerapan PSBB ini kedepan para pelajar sudah dapat kembali belajar di sekolahnya bila memang sudah aman,” pungkasnya. (cucu)

 

Press Release By Diskominfo

By Aghna