Sekretaris Bappeda, Nurcahyo menjelaskan tentang Sistem Informasi Daerah untuk memperkuat Indeks Inovasi Daerah pada Giat Sosialisasi SIDA

Ciamis, – Untuk memperkuat Indeks Inovasi Daerah, Bappeda Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Inovasi Daerah (SIDA) yang melibatkan seluruh OPD yang dilaksanakan secara virtual, Kamis, (15/10/2020).

Mengawali acara, Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis, Andang Firman, MT mengatakan, sebetulnya namanya inovasi itu merupakan hal yang lumrah dan harus, dan itu tentu harus menghasilkan sesuatu yang baru dan mutakhir, ujarnya.

“Oleh karena itu, Kami dari Bappeda Ciamis mendorong dan mendukung kepada tiap OPD, dan kedepannya kami akan lakukan pengecekan dari tiap OPD sehingga agar segera di kemas untuk serta menyatukan dengan Visi dan Misi dari Kabupaten Ciamis dan ini tantangan untuk kita semua dalam meningkatkan inovasi termasuk mungkin momen di tengah pandemi covid-19 ini untuk membuktikan bagaimana kita berkerja dengan munculnya inovasi-inovasi baru,” ungkapnya.

Sekertaris Bappeda Ciamis, Nurcahyo menyampaikan bahwa prestasi tahun ini dan beberapa tahun kebelakang, Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Ciamis dengan terakhir melaksanan lomba inovasi daerah kemarin ini menunjukan kenaikan yang signifikan dan tentu berkat peran serta dari seluruh OPD maupun masyarakat non ASN, katanya.

Nurcahyo menjelaskan kegiatan lomba inovasi daerah ini selain untuk memberikan ruang untuk ASN dan masyarakat non ASN di Kabupaten Ciamis dengan tujuan untuk mengaktualisasikan dirinya di Kabupaten Ciamis yang berpengaruh juga untuk indeks inovasi Daerah, jelasnya.

Narasumber, Dewi Gartika, S.Si, MSi sebagai Peneliti Ahli Madya dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dalam paparannya menjelaskan, definisi dari SIDA itu sendiri adalah suatu kesatuan dari sekumpulan pelaku pembangunan, kelembagaan (termasuk kebijakan), hubungan interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusi inovasi, termasuk teknologi, dan praktek baik/terbaik serta proses pembelajarannya, jelasnya.

Ie mengatakan menurut Peraturan Bersama Menteri Negara Riset Dan Teknologi Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 yang isinya tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah, Penguatan sistem inovasi berarti membenahi sistem (holistik, serentak, isu-isu sistemik) secara terstruktur.

Dalam perspektif kebijakan, penguatan sistem inovasi berarti langkah perbaikan yang perlu diarahkan untuk membenahi isu-isu kegagalan sistemik (systemic failures), tambahnya.

“Oleh karena itu, strategi kebijakan perlu dikembangkan sebagai suatu kesatuan kerangka kebijakan inovasi (KKI) untuk memperkuat sistem,” imbuhnya.

Lanjut Dewi ia menjelaskan adapun beberapa tahapan dalam penyusunan roadmap penguatan SIDA di antaranya tahap yaitu persiapan dan pengorganisasian proses penyusunan, penetapan tema prioritas penguatan sistem inovasi daerah, penyusunan rancangan awal roadmap penguatan SIDA, Forum SKPD + Stakeholder, penyusunan rancangan akhir roadmap penguatan SIDA, penyiapan dan penetapan peraturan Kepala Daerah tentang Roadmap penguatan SIDa, urainya.

Di akhir acara, Sekertaris Bappeda, Nurcahyo menyampaikan harapannya agar ke depan lomba inovasi daerah ini bisa lebih membuka ruang bagi masyarakat non ASN untuk lebih banyak menyerap inovasi dan aplikatif sehingga bahkan bisa di replikasi oleh Kabupaten/Kota lainnya, ujarnya.

Semoga kedepan juga tidak hanya inovasi yang di tampilkan di masyarakat secara umum ini tidak hanya dilombakan di tingkat kabupaten saja, namun di tingkat Provinsi dan Pusat juga bisa membuka ruang untuk menyerap inovasi-inovasi yang lebih luas dari masyarkat untuk membantu inovasi pembangunan untuk daerah sehingga Kabupaten Ciamis bisa semakin lebih inovatif di Jawa Barat dan Nasional, tandasnya. (diskominfo. cucu)