Kabid PSDM Sosbud Bappeda Ciamis Drs. H. Yoyo Sutaryo, M.Si memberikan sambutan pada kegiatan Percepatan Pencegahan Stunting dan Aksi Konvergensi Stunting di Aula Bappeda Ciamis, Kamis, 20/05/2021.

Ciamis,- Dalam rangka percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) dan penyampaian pelaksanaan aksi konvergensi stunting melalui web monitoring Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri, Bappeda Ciamis gelar rakor lintas sektor dan evaluasi 8 aksi stunting 2020 dan persiapan Aksi 2 tahun 2021 bertempat di Aula Bappeda Ciamis, Kamis, (20/05/21).

Ada 10 Kecamatan yang menjadi lokus aksi penanganan stunting di Kabupaten Ciamis, diantaranya Kecamatan Sukadana, Sadananya, Banjarsari, Pamarican, Panumbangan, Cihaurbeuti, Cijeungjing, Ciamis, Cikoneng, dan Lumbung.

Disampaikan Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia, Sosial dan Budaya Bappeda, Drs. H. Yoyo Sutaryo, M.Si, pelaksanaan aksi 2 merupakan serangkaian aksi yang di laksanakan untuk mendukung percepatan pencegahan anak kerdil (stunting).

“Konvergensi stunting pada aksi 2 ini di harapkan dapat mendukung sinkronisasi program dan kegiatan pada tiap tiap OPD untuk mendukung penurunan stunting,” ujarnya.

Berdasarkan kumulasi data sementara, menurut Yoyo, kasus stunting di Kabupaten Ciamis kian memperlihatkan penurunan kasus.

“Hal tersebut terlihat dari peran Pemda dengan dinas terkait melalui lintas sektor untuk capaian ibu hamil KEK yang mendapat PMT pemulihan dan capaian ibu hamil mendapat IFA (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan juga sudah cukup tinggi,” jelasnya.

Selanjutnya dikatakan Yoyo, telah mempersiapkan aksi berikutnya diantaranya akan banyak program inovasi lain yang akan dilakukan oleh dinas-dinas, diantaranya seperti program gemar memakan ikan atau telur secara gratis, urainya.

“Hal tersebut tiada lain sebagai upaya untuk membantu perbaikan gizi, serta terdapat juga inovasi lain dari bidang atau sektor lainnya dari OPD OPD,” singkatnya.

Acara dilanjutkan dengan pemutakhiran rencana aksi sesuai lokus dengan rembugan lintas sektor.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu