Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengikuti doa bersama secara virtual se-Jawa Barat memohon pandemi Covid-19 segera berakhir.

Ciamis – Sebagai salah satu upaya secara batin Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar dzikir dan do’a bersama secara virtual se-Jawa Barat.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya ikut serta menghadiri kegiatan tersebut melalui video conference dari rumah dinasnya, Kamis (8/7/2021) malam.

Turut serta hadir secara virtual dari rumahnya masing-masing, Wakil Gubernur Jabar, Forkopimda Jabar, Sekda Jabar dan kepala daerah se-Jabar. Selain itu, hadir pula seluruh kepala perangkat daerah Provinsi Jabar, Ketua MUI, Kakanwil Kemenag, Pimpinan Ponpes dan Ormas se-Jabar.

Pada kegiatan dzikir dan doa bersama ini diisi oleh tujuh narasumber diantaranya, Ketua MUI Jabar, Pimpinan Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Banjar, Ketua PW Nahdlatul Ulama Jabar, Ketua PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Penasehat PW Persis dan pimpinan Ponpes An Nashuha Cirebon.

Dalam sambutannya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengajak seluruh Kabupaten Kota di Jawa Barat agar menyelenggarakan kegiatan dzikir dan doa bersama di setiap daerahnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya secara bathin memohon untuk akhiri pandemi Covid-19.

“Kegiatan dzikir dan do’a bersama agar terus dilakukan sampai ke Kabupaten Kota bahkan sampai RT RW untuk melahirkan kesabaran dan ketenangan batin di setiap masyarakat nya.

“Minimal hati warga Jabar tenang sampai para umaro bisa mengendalikan kedaruratan menjadi kenormalan, sehingga yang PHK, menganggur dan kegiatan pengajian dan lainnya bisa ramai kembali nantinya,” katanya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Barat mengalami peningkatan yang luar biasa. Ia mengungkapkan ada 80 ribu kasus warga se-Jabar yang sedang merawat diri dikarenakan Covid-19.

“Kedaruratan ini nyata, keterisian RS di Jawa Barat hampir 90%. Kalau kita tidak dilakukan dengan tindakan kebersamaan, 10% itu akan habis dan terpaksa kita akan melihat pasien ditempatkan ditempat yang tidak seharusnya karena infrastruktur kita tinggal 10% lagi,” ungkapnya.

Emil menerangkan, penyebaran dan penularan Covid-19 tumbuh dari kerumunan dan keramaian. Seperti kegiatan budaya, keagamaan, kepadatan antrian dan jenis keramaian dan kerumunan lainnya.

“Keramaian dan kerumunan menjadi tempat tumbuhnya penyebaran Covid-19. Dibutuhkan kejernihan kita semua untuk mengurangi kerumunan demi mengurangi kemudharatan. Karena jika ada kemuliaan berbarengan dengan kebahayaan tentu kita harus mendahulukan menghilangkan kebahayaan sebelum kemuliaan,” terangnya.

Emil pun menyampaikan kondisi Kedaruratan yang sedang diselesaikan oleh pemprov jabar. Seperti kelangkaan oksigen telah kami rapatkan untuk mengatasi kebutuhan medis dengan mendistribusikan oksigen dari berbagai daerah.

“Kelangkaan oksigen mengharuskan kamis kami mencari ke pulau Sumatra, Kalimantan dan membeli kemana-mana untuk memastikan mereka yang dirawat mendapatkan oksigen dengan mudah,” ucapnya.

Mantan Walikota Bandung ini pun mengajak masyarakat agar divaksin agar melahirkan antibodi untuk terhindar dari Covid-19.

“Target vaksinasi kita itu sampai 70% dari 50 juta warga masyarakat Jabar. Saat ini baru 15% yang dicapai, mari ajak keluarga, kerabat dan masyarakat untuk divaksin agar tercipta kekebalan kelompok agar terhindar dari Covid-19,” imbuhnya.


SUMBER PROKOPIM‌  ‌