
Ciamis,- Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis gelar Focus Group Discussion (FGD) implementasi aplikasi SILACAK GALUH TOSS TB yang bertempat di ruang OP. Room Setda Kabupaten Ciamis, Kamis, 26/08/21.
FGD implementasi Strategi Pelacakan dan Penanggulangan Secara Menyeluruh untuk Temukan Obat Sampai Sembuh Tuberkulosis (SILACAK GALUH TOSS TB) ini dihadiri oleh Sekda Kabupaten Ciamis H. Tatang di dampingi Kadinkes Ciamis dr. Yoyo beserta jajaran OPD terkait serta perwakilan dari Kemenkes RI dan Dinkes Jabar secara virtual.
Berdasarkan Global Tuberculosis Report World Health Organization (WHO) 2020, Indonesia merupakan negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia.
Maka dari itu, Presiden Joko Widodo pada Januari 2020 lalu mencanangkan “Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC Tahun 2030,” di Cimahi.
Dalam diskusi tersebut, H. Tatang mengucapkan penghargaan dan apresiasinya kepada Dinas Kesehatan dalam mensukseskan program implementasi aplikasi SILACAK Galuh TOSS TB.
Beliau berkata, tujuan FGD ini adalah dalam rangka mewujudkan gerakan eliminasi tuberkulosis di Kabupaten Ciamis, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis yang terencana dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh komponen baik pemerintah, swasta maupun masyarakat secara sinergis, ujar Sekda Ciamis.
“Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang sampai sekarang menjadi penyakit paling menular dan sangat mematikan di dunia,” ucapnya.
Mengacu pada WHO Global TB Report Tahun 2020, 10 juta orang di dunia menderita TB dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya.
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara dengan beban TB terbesar di dunia bersama India dan China, imbuh H. Tatang.
“Berdasarkan WHO Global TB Report Tahun 2020, Indonesia memiliki beban TB dengan perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit mencapai 845.000 dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian per-jam,” jelasnya.
Kadinkes Ciamis. dr. Yoyo menjelaskan bahwa alasan mengambil tema ini adalah karena penyakit TBC merupakan salah satu fokus nasional di samping fokus penanganan penyakit lainnya.
“Kebetulan bila kita sandingkan dengan peraturan lain ini merupakan bagian tanggung jawab daerah yang harus ditangani, diselesaikan oleh pemerintah daerah,” katanya.
Disamping itu, Yoyo menambahkan masih ada sekitar 50% yang harus diungkap dan akan menjadi bom waktu nantinya, dimana nanti bila kita lihat di skenario nasional dalam usia produktif kedepan nanti harus kita pastikan para generasi yang memang benar-benar sehat terbesas dari penyakit TB salah satunya.
Menurut beliau, dengan munculnya pandemi covid-19 ini penanganannya semua pihak terjun menangani permasalahan, maka tidak menuntut kemungkinan nanti penanganan TBC juga akan sama, imbuhnya.
“Banyak yang akan kita garap terutama mencapai pengentasan di tahun 2025 nanti, perlu adanya kerjasama berbagai peran untuk menjalankan penanggulangan TBC ini,” tegas Yoyo
Sekda Ciamis, H. Tatang berharap hasil dari pada kegiatan FGD akan dapat menjawab semua tantangan dan permasalahan dalam penanggulangan TB demi terwujudnya masyarakat tatar galuh yang sehat, sejahtera dan produktif,” tutupnya.
Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu