Sekda Ciamis, H. Tatang melaksanakan evaluasi PTM terbatas di Aula Setda Ciamis, Senin, 13/07/2021. Sekda Ciamis meminta kedisiplinan dalam penerapan prokes.

Ciamis,- Evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada masa pandemi covid-19 tahun 2021 digelar di Aula Setda Kabupaten Ciamis. Senin, 13/09/21.

Sekda Kabupaten Ciamis, H. Tatang meminta keseriusan dari berbagai pihak dalam kedisiplinan penerapan prokes termasuk juga dari sarana dan prasarananya.

” Kepada pihak sekolah, saya meminta agar pendisiplinan penerapan protokol kesehatan kepada siswa dan siswi harus dilakukan secara mendetail, paling tidak penggunaan masker,” ujarnya.

“Pemantauan terhadap siswa dan siswi bukan hanya sebatas di dalam sekolah, namun juga di area atau di luar sekolah,” imbuhnya.

Beliau juga menghimbau agar para guru dapat menerapkan etika batuk dan bersin kepada siswa dan siswinya, selain juga kegiatan ekskul atau olahraga sementara ditiadakan selama 2 bulan transisi ini, terangnya.

“Intinya jangan abai terhadap protokol kesehatan, level 2 ini bukan berarti kondisi kita sudah aman atau bebas, sehingga jangan malah euporia, tetap patuhi protokol kesehatan sehingga harapan kita bisa mencapai level 1,” ajaknya.

Senada disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ika Darmaiswara menambahkan, Satgas Covid-19 di tingkat sekolah harus terus mengoptimalisasi pemantauan mulai sejak awal masuk sekolah sampai dengan selesai selesai kegiatan sekolah.

“Kami tidak mau adanya kekhawatiran yang akhirnya terjadi, diantara penyebabnya adalah adanya tindakan abai terhadap protokol kesehatan, baik si pelanggar maupun kita yang tidak mau menegur,” katanya.

“Tentu selain melalukan pemantauan juga ketersediaan sarana dan prasarana harus tersedia,” imbuhnya.

Ika juga meminta agar dengan adanya kebijakan PTM ini bukan justru menjadi abai terhadap prokes.

“Bahkan semisalnya bisa sampai level 1 pun, kita harus tetap menerapkan prokes,” ujarnya.

Beliau menerangkan, keberhasilan kita sampai level 2 merupakan bukanlah usaha yang mudah, justru patut kita tingkatkan agar sampai di level 1 dan paling tidak kita pertahankan level 2 ini, jangan sampai justru malah bermunculan kembali masalah yang serius.

“Kami tidak mau sampai ada penutupan sekolah kembali dengan adanya pelanggaran protokol kesehatan,” singkatnya.

Lebih lanjut, dihadapan para kepala sekolah yang tergabung dalam zoom, Kadisdik Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat menginstruksikan agar dilakukan pemantauan PTM ini bukan hanya pada proses belajar mengajar saja namun juga sama pentingnya adalah terhadap penerapan prokesnya, jelasnya.

” Berikan edukasi penjelasan, arahan, tindakan dan contoh yang baik kepada anak didik, istilahnya mencegah lebih baik dari pada mengobati,” ujar Kadisdik.

“Kepada setiap kepala sekolah harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan para orang tua agar adanya sinergitas dalam pemantauan siswa dan siswinya di luar jam sekolah setelah PTM selesai untuk memastikan keberadaan siswa siswi tersebut langsung pulang ke rumah,” terangnya.

Terakhir, Kadisdik berpesan agar pelaksanaan vaksinasi dimulai dari pihak sekolah, terutama orang tua harus ada ijin serta anak yang hendak di vaksin juga harus sesuai dengan kesadarannya.

“Karena sesuai dengan arahan kementerian tidak boleh adanya pemaksaan,” ujar Kadisdik.

“Kita akan lakukan monev untuk memantau kesesuaian prosedur yang sudah di anjurkan sudah sesuai atau tidaknya,” imbuhnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu