Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat mendampingi Istri Wakil Bupati Ciamis, Gita Griselda pada kegiatan Vaksinasi Tahap Pertama di Gedung Islamic Center Ciamis, Jum’at, 26/03/2021.
Ciamis,- Pengurus Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Ciamis ikuti Akselerasi Vaksinasi Covid-19 di Gedung Islamic Center Ciamis, Jum’at, 26/03/21.
Para pengurus tiba di lokasi vaksinasi sekitar pukul 08.00 Wib dipimpin langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat.
Dikatakan Ketua TP PKK, kegiatan vaksinasi ini merupakan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ciamis.
“Dengan dilakukan vaksinasi, akan meningkatkan kekebalan kelompok sehingga mampu memutus penyebarannya,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Hj. Kania Ernawati Herdiat tidak divaksin karena telah menuntaskan 2 tahapan vaksinasi Covid-19 sebelumnya.
Kehadiran beliau dalam acara tersebut memberikan semangat dan motivasi kepada para anggotanya termasuk kepada Gita Griselda D Putra, (isteri Wakil Bupati Ciamis) yang melaksanakan Vaksinasi Tahap Pertama.
Di sela-sela proses vaksinasi, beliau mengingatkan meskipun sudah divaksin, namun tetap harus mematuhi protokol kesehatan 5M.
Isteri Wakil Bupati Ciamis, Gitta Griselda menunjukan sertifikat telah di vaksin tahap pertama di IC Ciamis
Akselerasi Covid-19 tahap ke-5 ini ditargetkan mencapai 3.272 orang yang diikuti oleh SKPD, PKK Kabupaten, DWP Kabupaten, Persit TNI, Bhayangkari Polri serta para pelayan publik lainnya.
Rencananya akselerasi lanjutan ini akan dilakukan selama 2 hari sampai hari Sabtu, 27/03/21.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr. Eni Rochaeni ditemui di sela-sela vaksinasi mengatakan agar masyarakat Tatar Galuh untuk tidak takut divaksin dan senantiasa menerapkan 5M.
“Jangan takut divaksin Covid-19, dan senantiasa terapkan 5M yaitu; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” jelasnya.
Kepala BRI Cabang Ciamis, Sudono didampingi Kadinkes Ciamis, dr. H. Yoyo memperlihatkan sertifikat telah divaksin pada acara lanjutan vaksinasi batch-2 yang di gelar di halaman gedung BRI Ciamis, Sabtu, 20 Maret 2021.
Ciamis,- Gedung BRI dan BJB Ciamis menjadi tempat pelaksanaan akselerasi lanjutan vaksinasi Covid-19 Batch 2 yang diikuti 1.686 pelayan publik, Sabtu, 20/03/21.
Tercatat 25 Instansi pelayan publik melaksanakan vaksinasi covid-19 di area gedung BRI Ciamis sedangkan 5 Instansi pelayan publik di area gedung BJB Ciamis.
Kesiapan BRI dan BJB Ciamis dalam memfasilitasi tempat dan sarana prasarana vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu bentuk kepedulian perbankan dalam upaya memutus pandemi Covid-19.
Kepala Cabang BRI Ciamis, Sudono, mengatakan, selain fasilitasi tempat, BRI juga mengikutsertakan pegawainya mengikuti vaksinasi Covid-19, ujarnya.
Sebanyak 134 orang dari BRI Ciamis ikut serta vaksinasi Covid-19 ini,” ujar Sudono.
Ditemui usai vaksinasi, Sudono mengatakan dirinya telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 dan tidak merasa ada hal yang aneh, katanya.
“Alhamdulillah saya tidak merasakan hal yang aneh, saya mempercayakan sepenuhnya kepada pihak tim medis, ujarnya.
Selanjutnya Sudono mengajak kepada semua nasabahnya untuk turut serta melaksanakan vaksinasi.
“Kepada seluruh nasabah BRI pada khususnya dan umumnya kepada seluruh masyarakat Ciamis untuk turut melaksanakan vaksinasi sebagai program dari Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Kabupaten Ciamis,” ajaknya.
“Terimakasih kepada pihak Dinkes atau Satgas Covid-19 dan terutama kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam mensukseskan acara ini,” imbuhnya.
Ia berharap pandemi Covid-19 ini segera usai dan ekonomi di Ciamis kembali membaik, tandasnya.
Sebanyak 1.686 pelayanan publik mengikuti lanjutan vaksinasi Covid-19 batch 2 yang digelar di halaman gedung BRI dan BJB Ciamis, Sabtu, 20 Maret 2021.
Ciamis,- Pemerintah Kabupaten Ciamis kembali lakukan akselerasi vaksinasi Covid-19 terhadap 1.686 Pelayan Publik batch 2 serentak di dua lokasi berbeda yaitu di area Gedung BRI Ciamis dan Gedung BJB Ciamis, Sabtu, (20.03.21).
Dikatakan Kabid P2P Dinkes Ciamis, dr. Bayu Yudiawan, kegiatan Akselerasi Vaksinasi Covid-19 batch 2 ini merupakan lanjutan dari Akselerasi vaksinasi covid-19 yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 16 Maret lalu.
Sebanyak 25 Instansi pelayan publik melaksanakan vaksinasi covid-19 di area gedung BRI Ciamis dan 5 Instansi pelayan publik di area gedung BJB Ciamis.
“Ini masih sama, menindak lanjuti pelaksanaan akselerasi covid-19 yang kemarin, karena pada pelaksanaan kemarin masih banyak yang belum terlaksana vaksinasi akibat tidak memenuhi persyaratan di tahap Skrining (pengecekan kesehatan) ,” jelasnya.
Kendati demikian, menurut dr. Bayu menerangkan, adapun pengecualian yang memang tidak bisa dilakukan vaksinasi, diantaranya bagi yang mempunyai penyakit kronis tertentu, sedang menjalani berobat jalan (kecuali bisa setelah selesai masa pengobatan), dan khusus ibu hamil, kecuali bisa divaksin setelah melahirkan.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Bayu juga menyampaikan untuk metode nya sendiri ada beberapa tahapan.
Diantaranya, peserta vaksinasi wajib menerapkan protokol kesehatan, membawa identitas KTP, mendaftarkan diri kepada panitia pelaksana, dilanjut ke tahap Skrining, kemudian dilakukan vaksinasi covid-19.
Lanjut, setelah dilakukan vaksinasi, penerima vaksin dianjurkan untuk terlebih dahulu tidak meninggalkan lokasi vaksinasi selama kurang lebih 30 menit.
“Tujuannya adalah, mengantisipasi bila terjadi efek samping (KIPI), seperti pusing, mual atau mengantuk,” tambahnya.
Yang terpenting juga adalah, bila sudah di vaksin maka penerima vaksin akan mendapatkan sertifikat langsung, imbuhnya.
Terakhir, dalam kesempatan tersebut, dr. Bayu turut menyampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis agar tidak takut untuk dilakukan vaksinasi..
“Vaksinasi ini aman dan halal, jangan termakan isu yang tidak benar (hoax) “
“Mari di vaksin agar terbentuknya 70% kekebalan tubuh kita, sehingga kita semua mampu memerangi wabah pandemi covid-19 ini dan agar segera berakhir,” tandasnya.
Para peserta vaksinasi Covid-19 sedang dilakukan skrining sebelum proses vaksinasi di Gedung Islamic Center Ciamis.
Ciamis,- Pemkab Ciamis lakukan vaksinasi Covid-19 terhadap 2.043 pelayan publik dari berbagai elemen termasuk di dalamnya anggota DPRD dan sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Ciamis, bertempat di Gedung Islamic Center pada selasa, 16/03/21.
Akselerasi vaksinasi Covid-19 pada 2043 Pelayan Masyarakat ini merupakan tahap lanjutan atau tahap ke-3 dari vaksinasi yang telah dilakukan sebelumnya terhadap tenaga kesehatan serta perangkat di tingkat Kecamatan dan Desa di Kabupaten Ciamis.
Disampaikan Kadis Kesehatan Kabupaten Ciamis dr. Yoyo, tujuan akselerasi vaksinasi covid-19 adalah untuk mempercepat capaian target (cakupan layanan vaksinasi) untuk 70% pembentukan kekebalan kelompok, jelasnya.
“Total target vaksinasi yakni sebanyak 2043 orang, Dari sekian banyaknya ASN maupun Non-ASN di Kabupaten Ciamis hampir seluruhnya bisa dilakukan vaksinasi, sisanya yang belum dapat melaksanakan adalah disebabkan karena ada yang tidak memenuhi syarat seperti kondisi kesehatan yang sedang kurang baikdan ibu hamil,” ujarnya.
Meski demikian Kadinkes menambahkan mereka yang belum dapat menjalankan vaksinasi saat ini dapat di vaksin bila setelah kondisinya membaik dan memenuhi syarat, tambahnya.
“Pada hari ini selain dari pada para ASN terdapat juga dari para tokoh agama dan awak media,” imbuhnya.
Disampaikan dr. Yoyo ini merupakan serangkaian susunan tahapan pelaksanaan vaksin covid-19 dimana tahap ke-3 ini diberikan kepada ASN, dan tahap ke-4 baru akan dilaksanakan kepada seluruh masyarakat, terangnya.
Salah seorang petugas vaksinator sedang menyuntikan vaksin ke peserta vaksinasi yang berasal dari pelayan publik
“Jangan takut untuk di vaksin, justru tujuannya adalah ini merupakan upaya ikhtiar kita dalam memerangi covid-19, karena dengan di vaksin maka kekebalan tubuh akan terbentuk, dan dengan 70% jumlah penduduk yang sudah di vaksin, maka Insya Alloh pandemi covid-19 akan segera berlalu” jelasnya.
Sementara menurut Kabid P2P dr. Bayu Yudiawan, dari vaksin tersebut juga ada yang tidak bisa diberikan vaksin, diantaranya yaitu mereka yang mengidap atau mempunyai riwayat penyakit tertentu (kronis), dan mereka yang sudah pernah terpapar dan dinyatakan positif covid-19 sebelum 30 hari setelah dinyatakan positif covid-19, paparnya.
“Mereka yang sudah pernah dinyatakan positif covid-19 sebelum 30 hari dinyatakan positif covid-19 tidak perlu diberikan vaksin, alasannya adalah karena kekebalan tubuhnya secara alami sudah terbentuk, akan tetapi berbeda dengan kita yang belum dalam artian ini sebagai langkah pencegahan,” terangnya.
” Karena kan, pencegahan lebih baik daripada mengobati, maka dari itu mari kita laksanakan vaksinasi,” ujar dr. Bayu.
Terakhir, ia menyampaikan bahwa tahapan vaksin dosis ke-2 akan kembali diberikan pada tanggal 6 – April nanti ditempat yang sama, pungkasnya.
Kepala Bidang Kesmas Dinkes Ciamis, dr. Eni Rochaeni menjadi narasumber pada kegiatan Sosialisasi Tatalaksana Isolasi Mandiri dan Gernas secara Virtual, Senin, 15/03/2021.
Ciamis,- Tingginya angka penyebaran Covid-19 di lingkup perkantoran, Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi Tatalaksana Isolasi Mandiri pada Pasien Covid-19 dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) secara virtual yang diikuti oleh seluruh SKPD se-Kabupaten Ciamis, Senin, (15.03.21).
Hal ini dikupas tuntas oleh dr. Eni Rochaeni, Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis sebagai narasumber pada acara tersebut.
“Sosialisasi kali ini sengaja mengundang seluruh SKPD, mengingat banyaknya kasus Cluster Covid-19 di perkantoran,” kata dr. Eni.
Saat ini tercatat total kasus terkonfirmasi covid-19 sebanyak 2.913 kasus, akan tetapi Alhamdulillah terdapat kenaikan tingkat kesembuhan mencapai 2.501.
Sementara yang terkonfirmasi positif aktif total sebanyak 295, dengan rincian sebanyak 242 melaksanakan isolasi mandiri dan 53 orang di rawat sedangkan ntuk yang meninggal dunia tercatat sebanyak 117 orang, urainya.
Dikatakannya, sosialisasi ini juga berkaitan dengan program-program dari bidang kesehatan unggulan yang perlu adanya kerjasama dengan SKPD di lingkup Kabupaten Ciamis, katanya.
“Kaitan dengan peran SKPD selaku pelayan publik atau abdi masyarakat, harus terus mensosialisasikan GERMAS dan merubah stigma buruk di masyarakat kepada warga yang terpapar covid-19 agar tidak dikucilkan karena bukan aib,” terangnya.
Diterangkan lebih lanjut, dr. Eni kaitan dengan sikap atau tindakan yang harus dilakukan pekerja di SKPD apabila adanya rekan kerja yang terpapar covid-19 disarankan tidak perlu panik akan tetapi terpenting adalah menjaga prokes dan menjalankan isolasi mandiri, paparnya.
“Ini penting, karena ini adalah upaya dan harapan kita semua tentang bagaimana kita dapat berkerja dengan aman, nyaman dan tenang,” imbuh dr. Eni.
Sementara yang wajib dilakukan oleh orang yang telah terpapar adalah cukup menjalankan isolasi mandiri dengan membatasi mobilitas gerak (istirahat di rumah) selama 10 hari dan tanpa dilakukan pemerikaaan kembali bila memang tanpa gejala (OTG).
Sedangkan bagi yang bergejala ringan seperti hanya batuk, flu, sakit tenggorokan dan hilang indra penciuman hampir sama cukup dengan melakukan isolasi mandiri selama 10 hari ditambah 3 hari lagi setelah gejala hilangnya indra penciuman katanya.
“Akan tetapi, apabila kondisi memang semakin memburuk, kita dapat menghubungi fasilitas layanan kesehatan atau hotline 199 ext. 9 dengan dirawat di RSU dan dapat dinyatakan sembuh sesuai keputusan yang akan dikeluarkan oleh pihak medis,” urainya.
Intinya dimanapun ketika kita berada diluar rumah salah satunya di tempat kerja, maka kita harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan, tegasnya.
“Harapan yang menjadi tujuan dari sosialisasi ini adalah supaya kita semua bisa sehat, salah satunya dengan melakukan GERMAS, dan kita tidak terpapar covid-19,” jelasnya.
Menurutnya, melalui GERMAS maka masyarakat bisa berperilaku sehat yang akan berdampak pada terjaganya kesehatan, produktif, lingkungan bersih, biaya untuk berobat berkurang.
“Saya berharap agar di setiap SKPD dapat membentuk satgas sebagai pelopor sosialisasi kesehatan,” terangnya.
“Tetap jaga kolaborasi lintas sektor, dan itulah andalan di Kabupaten Ciamis, tinggal kita jaga dan terus tingkatkan,” tegasnya.
Hal ini sebagai upaya mencapai target tatanan Kabupaten Sehat dan Kabupaten Layak Anak (KLA) di tahun 2022 nanti, imbuhnya.
Direncanakan , Selasa, 16/03/21 akan dilakukan Akselerasi Percepatan Vaksinasi Covid-19 pada 2.043 pelayan publik khususnya para pelayan publik yang dipusatkan di Gedung Islamic Center Ciamis.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memimpin Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat secara virtual, salah satu fokus utamanya terkait pelaksanaan vaksinasi tahap kedua pada sasaran lanjut usia. (Foto: Prokopim)
CIAMIS – Pemerintah Kabupaten Ciamis yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Dr. H Tatang M.Pd mengikuti rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat bersama Gubernur Jawa Barat secara Virtual di ruang Oproom Setda Ciamis. (08/03/2021).
Rapat Koordinasi tersebut diikuti pula oleh Unsur Forkopimda Ciamis, Kepala BPKD Ciamis, Kepala BPBD Ciamis, Kepala Satpol PP Ciamis, Perwakilan Dirut RSUD Ciamis dan para kepala daerah se Jawa Barat secara virtual.
Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya saat ini akan lebih memfokuskan pelaksanaan vaksinasi tahap kedua terutama pada sasaran lanjut usia.
“Kita akan fokus ke vaksinasi, minggu ini penyuntikan untuk lansia akan masal dilakukan diseluruh daerah,” ungkapnya.
Ridwan Kamil menyimpulkan dalam pemvaksinan Jabar tidak akan cukup kalau hanya mengandalkan Puskesmas.
“Percepatan vaksinasi di Jawa Barat saat ini hanya 20 ribu sampai 22 ribu perhari, kalau targetnya 6 juta maka akan selesai selama 300 hari sedangkan vaksin ada batas ekspired nya,” jelasnya.
“Vaksinasi seharusnya bisa dilaksanakan 150.000 per hari, sehingga harus meningkat 8 kali lipat dari saat ini,” ungkapnya menambahkan.
Oleh karena itu Jabar akan menggunakan gedung-gedung besar sebagai utamanya. Pasalnya, satu Puskesmas hanya bisa menyuntik 60 an sasaran per harinya.
“Kalau gedung besar itu bisa 1000-2000 suntikan perhari kita akan lebih cepat mencapai target 6 juta sekian penduduk Jabar, terutama untuk lansia, profesi yang rawan dan pelayanan publik yang harus selesai di bulan Juni. Kalau kita lambat vaksin akan kadaluwarsa,” ucapnya.
Selain itu untuk memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Ridwan Kamil mengintruksikan kepada Bupati dan Wali Kota untuk mengecek kembali proses vaksinasi di daerahnya karena masih minim dan dikhawatirkan tidak akan selesai sesuai target.
Sementara terkait PPKM Mikro Kang Emil mengatakan akan terus dipertahankan karena indikator- indikator relatif membaik.
“Penambahan kasus baru pada periode PPKM 2 mengalami kenaikan dibanding periode PPKM 1 namun penambahan kasus baru menunjukan penurunan 60% pada periode PPKM Mikro tahap 1 dan tahap 2,” pungkasnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis, dr. H. Bayu Yudiawan, MM sedang menyampaikan penjelasan terkait terkonfirmasinya positif Covid-19 Bupati dan Wakil Bupati Ciamis meskipun sudah divaksin.
Ciamis,- Seperti diberitakan sebelumnya bahwa Bupati dan Wakil Bupati Ciamis terkonfirmasi positif Covid-19 meskipun kedua tokoh publik tersebut sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis .dr. H. Bayu Yudiawan, MM menjelaskan hal itu bisa terjadi, akibat imunitas yang belum terbentuk secara optimal.
“Pembentukan antibodi membutuhkan waktu sehingga saat belum terbentuk kita masih bisa tertular,” ujarnya.
Vaksin Sinovac dan Sinoval yang digunakan di Indonesia termasuk di Ciamis adalah vaksin dengan virus yang sudah dimatikan sehingga aman dan tingkat resiko sangat rendah, ujarnya.
“Sebagaimana kita ketahui vaksin yang dipakai di Ciamis dan di Indonesia pada umumnya kita memakai Sinovac dan Sinoval. Vaksin ini berupa in activated vaksin artinya vaksin ini berasal dari virus yang sudah di matikan,” terang dr. Bayu.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa butuh waktu bagi tubuh untuk membentuk respon antibodi dari vaksinasi biasanya satu sampai dua bulan antibodi akan timbul antibodi yang optimal, jelasnya
Saat terjadi paparan, infeksi dan antibodi belum terbentuk yang bersangkutan masih bisa terkonfirmasi positif, artiannya tertular, itu untuk vaksinasi tahap ke dua, lanjutnya.
“Untuk Bapak Bupati kita ketahui bersama beliau baru di vaksin tahap pertama 3 hari sebelum terkonfirmasi di hari ke-4 nya terkonfirmasi positif terpapar jadi memang belum terbentuk antibodi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan untuk Wakil Bupati dan Ibu Bupati yang Sudah melakukan vaksinasi tahap ke-2 baru sekitar 2 minggu yang lalu sehingga antibodi juga belum terbentuk optimal.
“Tidak ada perlindungan yang sifatnya 100%. Evikasi dari uji klinis vaksin Sinovac dan Sinoval yang kita pakai bisa memberikan perlindungan 65-90 artinya masih ada kemungkinan 35-10% terjangkit. Namun bila sudah mendapatkan vaksinasi, dampak tidak terlalu serius karena memang sudah terbentuk antibodi”.
Ditambahkannya, terkonfirmasi positifnya Bupati dan Wakil Bupati Ciamis disebabkan karena aktifitas pelayanan dan kinerja yang sangat padat, serta mobilitas dalam melaksanakan tugas yang mengakibatkan paparan dari luar yang tinggi saat imunitas belum terbentuk optimal, tambahnya.
Saat ini sebagai tindak lanjut, Satgas Covid-19 Kabupaten Ciamis tengah melacak kontak erat dan mensterilisasi seluruh area Gedung Setda Ciamis demi pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ciamis. (diskominfo.wahyu/cucu)
Ciamis,- Setelah melakukan tes PCR pada Jum’at 26/02/21. Bupati Ciamis, Herdiat Sinarya dan Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra dinyatakan Positif dengan kriteria Orang Tanpa Gejala (OTG).
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Ciamis di Rumah Dinas masing-masing pada Jum’at 26/02/21.
Meskipun terkonfirmasi positif namun baik Bupati maupun Wakil Bupati sama- sama tidak merasakan gejala apapun selama ini sebelum pada akhirnya dinyatakan positif Covid-19.
“Saya beserta keluarga, istri dan anak terpapar virus Corona-19, tapi kami dengan keluarga tidak bergejala apa-apa, tidak terasa apa-apa kami masih sehat wal’afiat,” kata Bupati Herdiat.
Hal senada dikatakan Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra dan keluarga tidak merasakan gejala apapun sebelum dan saat terkonfirmasi Covid-19 dari hasil tes PCR.
“Secara umum tidak ada gejala yang saya rasakan, baik itu demam, batuk-batuk, atau sesak napas, tapi tetap saya akan ikut petunjuk dari petugas medis untuk melaksanakan isolasi mandiri sampai dilakukannya tes PCR selanjutnya sampai dinyatakan negatif, mudah-mudahan,” ungkapnya.
Bupati Ciamis juga menyarankan kepada seluruh masyarakat Ciamis agar tidak perlu panik, tetapi harus tetap mempedomani, melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, mencuci tangan, memakai masker dan selalu menjaga jarak, terang Bupati.
Bupati pun mengatakan bahwa dirinya sudah mengkoordinasikan dan melaporkan kejadian ini kepada Gubernur Jawa Barat.
“Semua ini kita sudah koordinasikan, sudah laporkan kepada Pak Gubernur Jawa Barat (Kang Emil) dan Alhamdulillah Kang Emil akan secepatnya menindaklanjuti untuk penanganan pandemi covid-19 ini di Kabupaten Ciamis,” terangnya.
Bupati dan wakil Bupati Ciamis meminta doa kepada seluruh masyarakat Tatar Galuh Ciamis untuk kesembuhannya agar dapat kembali menjalankan tugas, pungkasnya. (diskominfo.wahyu&cucu)