
Ciamis,- Menindaklanjuti rapat koordinasi Bunda PAUD tingkat provinsi Jawa Barat tentang keinginan untuk terbentuknya Pokja Bunda PAUD di tingkat pemerintahan mulai dari tingkat Kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa, Pokja Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi Pembentukan Pokja Bunda PAUD Kecamatan dan Desa secara virtual yang diikuti oleh seluruh Bunda PAUD se Provinsi Jawa Barat, Selasa, 29 Desember 2020.
Kabupaten Ciamis sendiri dihadiri langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat, Ketua Pokja Bunda PAUD Kabupaten Ciamis, Gitta Griselda, dan Ny. Hj. Tatang, serta perwakilan dari Disdik Ciamis, oleh Kabid PAUD PNF, Hj. Lilis Budi Mulyani, S.Sos, MM.
Dikatakan Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi atas dedikasi bunda paud tentang pengembangan bunda paud holistik integratif, ujarnya.
PAUD HI adalah suatu layanan PAUD yang menyeluruh dan terpadu dalam upaya pemenuhan kebutuhan esensi anak Indonesia yang sehat, cerdas dan berahlak mulia, urai Atalia.
“Di setiap daerah harus ada bunda PAUD, hal ini dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan kualitas dan relevansi layanan PAUD, karena bunda PAUD merupakan tokoh sentral dalam gerakan nasional PAUD, urainya.
Saat ini Kabupaten/Kota, yang sudah terbentuk Pokja Bunda PAUD ada 15 Kabupaten/Kota, diantaranya Kota Cimahi, Kabupaten Cirebon, Kota Bogor Garut, Ciamis, Kota Bekasi, Subang, Karawang, Kota Bandung, Sukabumi, Cianjur, Majalengka, dan Kabupaten Bandung Barat.
“Diharapkan Kabupaten/Kota lainnya dapat membentuk Pokja Bunda PAUD baik mau tingkat Kabupaten Kota maupun tingkat pemerintahan di Kecamatan, Kelurahan maupun Desa,” tambahnya.
Kegiatan yang diikuti 140 orang, baik secara daring maupun luring diharapkan adanya inisiasi dalam pembentukan pokja tingkat Kabupaten Kota Kecamatan, Kelurahan dan desa.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan Jabar Juara Lahir Batin itu salah satu bagaimana kita melakukan pengikatan sumber daya manusia yang dilakukan tentunya dari mulai tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
“Pada hari ini kita berharap adanya sebuah kesinambungan walaupun secara fungsi meskipun berada di kabupaten kota tetapi secara garis koordinatif berada di provinsi,” ujar Kadisdik.
Ditambahkan Kadisdik, menurut data di Jawa Barat, masih rendah kita (APK) hanya 36 persen, sekian persen masih kalah dengan Jawa Tengah yangvsudah 55% lebih dan masih kalah dengan Jawa Timur yang sudah di 67,42 persen, jelasnya.
“Saya yakin, ini bukan berarti di Jawa Barat tidak maju atau tidak ada, apabila pokja kabupaten mudah-mudahan sudah terbentuk berharap bahwa ada ketua pokja terus melakukan koordinasi untuk ditingkatkan kabupaten kota,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kadisdik mengajak semua pihak untuk bekerja sama.
“Apa yang kita tuju ke depan untuk membentuk sebuah PAUD yang Holistik dan Integratif perlu didukung oleh kerjasama. Kita berharap, untuk ke depan PAUD kita dengan mengedepankan bagaimana kerjasama yang baik,” pungkasnya.