Ciamis,- Sebanyak 37 Puskesmas dan 4 Rumah Sakit di Kabupaten Ciamis siap menggelar vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam rapat persiapan vaksin Covid-19 Kabupaten Ciamis bersama Satgas Penanganan Covid-19, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Ciamis dan beberapa perwakilan tenaga kesehatan yang bertempat di Aula Adipati Kusumadiningrat Setda Ciamis. Sabtu, (30.01.21)
Dikatakan Bupati Herdiat Sunarya, di beberapa Kabupaten/Kota lain sebetulnya pelaksanaan vaksinasi sudah lama berlangsung, bahkan ada yang sudah mau pelaksanaan tahap ke-2. Katanya
“Akan tetapi, kita tidak perlu berkecil hati sekalipun kita baru akan memulai di tahap per tama, karena toh vaksin nya juga baru datang beberapa hari kemarin,” tuturnya.
Bupati menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi ini harus dilaksanakan dan segera, terlebih mengingat persiapan pelaksanaan vaksin sudah mepet berpacu dengan waktu, katanya.
Menurutnya, tenaga vaksinator yang sudah tersedia di Kabupaten Ciamis yaitu berjumlah 45 orang vaksinator, jelasnya.
Sehubungan dengan persiapan pelaksanaan vaksinasi berpacu dengan waktu yang sudah mepet, saya berharap para tenaga Vaksinator atau tenaga kesehatan untuk tetap menjaga kesehatannya, ujarnya.
“Manfaatkan waktu yang ada untuk tetap menjaga stamina kesehatan para vaksinator, saya tidak mau bila sampai ada tenaga vaksinator atau kesehatan yang kurang sehat akibat kelelahan dan akhirnya menghambat terhadap pelaksanaan vaksinasi seperti yang terjadi di daerah lain,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan untuk teknis pelaksanaanya nanti, para tenaga vaksinator harus dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.
“Satu atau setengah jam sebelum dimulai dari jadwal pelaksanaan vaksin, tenaga vaksinator harus dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan pendataan dan verifikasi calon penerima vaksin dengan cepat dan akurat agar tidak akan memakan waktu target vaksinasi sesuai target,” jelasnya
Disampaikannya, teknis pelaksanaan vaksinasi harus betul-betul klarifikasinya benar, mulai dari data harus betul-betul akurat atau tidak ada eror dalam data. Misalnya, salah satu yang tidak boleh di vaksin adalah yang mempunyai riwayat penyakit tertentu, ujar Bupati Ciamis.
“Jangan sampai riwayat penyakit itu tidak di tanyakan, harus betul-betul di siapkan di tempat pelaksanaan vaksinasi dan harus akurat,” tegas Bupati.
Mun harus melaksanakan vaksin, namun karena keterbatasan maka akan dilaksankan secara bertahap.
“Ditahap pertama ini untuk tenaga kesehatan, semoga ini bermanfaat dan itu akan sedikit mengurangi resiko,” jelasnya.
Bupati berharap agar para tenaga medis harus dapat menjadi contoh bagi masyarakat, di samping kericuhan banyak nya hoax vaksin yang beredar.
“Karena dengan vaksinasi juga kita bukan berarti bisa bebas, kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan Wabup Ciamis, Yana D. Putra, walau bagaimanapun Nakes aset kita yang harus dijaga.
“Mereka adalah garda terdepan yang terjun langsung dalam menangani berhadapan dengan bahaya covid-19 yang mengintai,” katanya.
Sementara, ditambahkan Kadis Kesehatan Ciamis, dr. Yoyo, tahap pertama pelaksanaan vaksinasi merupakan penguatan dalam meyakinkan kepada masyarakat, bahwa vaksin ini benar-benar aman, berbeda dengan berita hoax yang beredar, terangnya.
“Ini sebagai promosi, agar masyarkat lebih konsen melawan isu-isu hoax yang beredar, sehingga timbulnya keyakinan pada masyarakat,” jelas dr. Yoyo.
Dipenghujung sambutannya, Bupati menjelaskan, di dalam vaksinasi ini Pemerintah betul-betul ingin memutus mata rantai covid-19, tuturnya.
Intinya, saya ucapkan terimakasih dan tetap semangat, semoga kita diberikan kekuatan, kesehatan dan umur panjang, tandasnya.