Ciamis – Pemerintah daerah kabupaten Ciamis mengevaluasi proses pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), seiring meningkatnya kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Ciamis.

“Kasus Covid-19 selama dua pekan meningkat. Hal ini menjadi kekhawatiran kita semua, terutama dalam proses pelaksanaan PTM terbatas dengan peserta didik 50 persen dan dilakukan secara shifting,” ujar Bupati Ciamis Herdiat Sunarya saat memberikan pengarahan pada rapat evaluasi dan pengawasan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) secara virtual dari Ruang Vidcon Kantor Bupati Ciamis, Jumat (18/2/2022).

Dari data yang didapat, Herdiat mengungkapkan kasus terkonfirmasi aktif di Ciamis saat ini ada 142 orang, 28 diantaranya dirawat di rumah sakit Ciamis.

Lebih lanjut, Herdiat menjelaskan dari orang yang terkonfirmasi aktif tidak semuanya ada di Ciamis. Namun 60 orang lebih diantaranya penduduk asli Ciamis yang sedang merantau di luar Ciamis.

“Perkembangan pandemi Covid -19 di Kabupaten Ciamis dua minggu lalu hanya belasan orang, namun selama satu minggu ini luar biasa sangat mengkhawatirkan sampai mencapai 142 orang,” ungkapnya.

Saat ini pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Ciamis untuk dosis pertama sudah mencapai 82 persen, untuk dosis 1 baru mencapai 51,7 persen. Sementara untuk persentase dosis 2 ini akan menentukan posisi leveling PPKM sebagaimana disebutkan dalam Inmendagri nomor 9 tahun 2022.

“Kita harus terus berupaya mengejar target vaksinasi dosis 2 agar dapat bertahan atau turun ke level 1. Selain itu protokol kesehatan harus terus digalakkan untuk meminimalisir pengabaran Covid-19, ” terangnya.

Herdiat menerangkan, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan mengevaluasi dan mengupdate leveling PPKM setiap daerah. Oleh karenanya ia menghimbau kepada seluruh jajaran terkait agar terus mendorong pelaksanaan vaksinasi agar target yang diinginkan tercapai.

“Kita mengkhawatirkan tatkala pemerintah pusat nanti menetapkan level 3, karena aturannya berat sekali. Oleh karena itu, kepada para stakeholder agar bergerak melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, ” imbaunya.

Sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19, Pemkab Ciamis mengambil langkah untuk melarang penduduk Ciamis yang merantau untuk tidak pulang sementara. Terutama bagi yang terkonfirmasi positif agar melaksanakan isolasi dan perawatan di tempat rantaunya.

“Jangan sampai pulang membawa virus Covid-19. Kasihani keluarga kita yang dikunjungi, jangan sampai mereka sakit karena kita, ” imbuhnya.

Sementara terkait PTMT di Ciamis, dari tanggapan para guru setiap jenjang pendidikan yang mengikuti rapat mengharapkan agar tetap memberlakukannya. Mengingat kurang maksimalnya penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sebelumnya dilakukan.

Bupati Ciamis pun mengharapkan demikian, namun ia akan mengevaluasi pelaksanaan PTMT terlebih dahulu, sembari melihat perkembangan penanganan pandemi kedepannya.

“Kita memang sama dengan para guru yang menginginkan pembelajaran tatap muka. Namun tatkala situasi tidak memungkinkan, pembelajaran jarak jauh harus dilakukan mengingat beberapa kota kabupaten terdekat telah melakukan PJJ, ” ujarnya.

Terakhir, Herdiat berpesan agar disiplin dengan protokol kesehatan. Jangan sampai abai, karena itu adalah ikhtiar dasar memerangi pandemi ini.

“Kita Jangan terlalu ber euphoria dengan kondisi level kita yang rendah. Ayo kita bersama lawan Covid-19 dengan disiplin patuhi prokes, selalu pakai masker tatkala keluar rumah dan melaksanakan vaksinasi, ” tutupnya.

Diskominfo Ciamis
Sumber Prokopim