Bupati Ciamis Tekankan Perketat Penanganan Kasus Covid-19 Menjelang Idul Fitri 1422 H

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menyampaikan Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait Penanganan Kasus Covid-19 menjelang Idul Fitri 1422 H kepada Awak Media, Jum’at, 30/04/2021

CIAMIS – Arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikannya beberapa waktu lalu kepada para Kepala Daerah meliputi dua hal, diantaranya penanganan perkembangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M.

Menindak lanjuti arahan tersebut, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menggelar rapat koordinasi tingkat Kabupaten secara virtual dengan berpusat di Aula Setda Kabupaten Ciamis Jum’at, (30/04/2021).

Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh seluruh kepala SKPD, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Ciamis.

Dalam rapat tersebut, Bupati Herdiat memaparkan arahan dari Presiden RI, diantaranya yaitu gambaran lonjakan kasus di India yang mengakibatkan ratusan ribu orang terpapar dan ribuan orang meninggal dunia setelah libur keagamaan.

Selain itu Bupati menyampaikan peningkatan Kasus Covid-19 secara nasional saat ini mencapai 4.000 – 6000 kasus perhari.

“Seperti yang sudah disampaikan Presiden RI pada rapat sebelumnya, bahwa ada sebanyak 89 juta orang penduduk indonesia yang ingin mudik, ” Ucap Bupati.

“Inilah yang di khawatirkan adanya lonjakan seperti di India, sehingga ini yang perlu kita siapkan dan tangani bersama “. Tambahnya.

Ia menuturkan bagian yang terpenting dalam penanganan tersebut adalah perlunya menekankan kesadaran, disiplin penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Selanjutnya, dalam arahan yang disampaikan Presiden RI yaitu diperlukan Peran Pemda, Forkopimda & Seluruh Pihak, untuk melaksanakan pemantauan harian dan selalu respon menekan kenaikan kasus Covid-19,” Terangnya.

Bupati menyampaikan, bahwa di Kabupaten Ciamis sendiri pernah terdampak kenaikan yang cukup tinggi setelah pelaksanaan libur panjang.

“Intinya kita harus waspada antisipasi jangan sampai untuk hari raya Idul Fitri terdapat kasus baru yang signifikan, bahkan terjadi varian baru, dihawatirkan ini akan berpengaruh atau berdampak pada perekonomian nasional, ” Jelasnya.

Bupati Ciamis sampaikan pemulihan ekonomi saat ini

Sementara, untuk pemulihan ekonomi di Indonesia disampaikan Bupati saat ini sudah terdapat beberapa peningkatan, diantaranya konsumsi listrik, pertumbuhan impor di bulan Maret 2021, indeks keyakinan konsumen, dan indeks penjualan ritel.

” Apabila penyebaran Covid-19 bisa ditekan, ekonomi akan membaik “. Tegas Bupati

“Intinya, penanganan covid-19 pada event hari raya Idul Fitri 1442 H ini harus betul-betul ditangani, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.Termasuk di acara ngabuburit ketika menjelang maghrib, baik di perkotaan maupun di perkampungan, ” Pungkasnya.

Sementata itu Kapolres Ciamis AKBP. Hendria Lesmana, S.Ik., M.Si.
dalam kesempatan tersebut mengatakan sebagai upaya pencegahan mudik menjelang Idul Fitri 1442 H Polres Ciamis akan melaksanakan penyekatan di beberapa titik utama.

“Kami dari jajaran Polres Ciamis akan cepat melaksanakan penyekatan kurang lebih di 4 titik pos wilayah hukum Polres Ciamis diantaranya pos penyekatan Cihaurbeti, pos penyekatan Panawangan, pos penyekatan Karangkamulian dan terakhir pos penyekatan Kalipucang, ” Papar Kapolres.

“Namun yang menjadi perhatian kami adalah pos Kalipucang karena berbatasan dengan provinsi Jawa Tengah, ” Ucapnya menambahkan.

Jelang Idul Fitri, Bupati Ciamis Instruksikan Aktifkan Satgas Covid-19

Bupati Ciamis memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Idul Fitri 1442 H. Salah satunya Bupati Herdiat mengInstruksikan Pengaktifan kembali Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan dan Desa.

Ciamis,- Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 pada bulan suci Ramadan dan persiapan pelaksanaan Idul Fitri Tahun 2021, Pemkab Ciamis keluarkan beberapa instruksi. Salah satunya mengaktifkan Satgas Covid-19 ditingkat Kecamatan dan Desa.

Hal tersebut, dibahas oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya didampingi Wabup Ciamis Yana D. Putra, Unsur Forkopimda dan seluruh Kepala OPD di Kabupaten Ciamis pada Rapat Koordinasi Persiapan Idul Fitri 1422 H di Aula Setda Ciamis, Selasa, (27.04.21).

Dikatakan Bupati, pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadan dan Idul Fitri tahun ini akan dilaksanakan tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin.

“Ini masih sama dengan tahun yang lalu, yaitu melaksanakan Idul Fitri di tengah pandemi, sehingga ada beberapa ketentuan, aturan yang harus dilaksanakan sesuai instruksi dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Terkait pelaksanaan mudik, Bupati Herdiat mengatakan bahwa mulai tanggal 6-17 Mei semua aktifitas angkutan umum dihentikan dan dilarang ada mudik, ujarnya.

“Tentu ini harus mendapat penanganan perhatian kita semua, baik penyekatan di daerah perbatasan maupun tindak lanjut bagaimana seandainya ada yang lolos sampai ke tingkat kecamatan, desa, RT dan RW,” imbuhnya.

Dikatakan Bupati Herdiat, karena batas mudik itu mulai tanggal 6, sehingga saat ini sudah banyak yang sudah mendahului mudik, jelasnya.

“Kita akan lakukan penyekatan-penyekatan pembatasan sesuai dengan instruksi Pemerintah Pusat, yang dilaksanakan mulai tanggal 6 sampai tanggal 17 mei 2021 nanti,” tegas Bupati.

Bupati menginstruksikan Kepada para Pimpinan SKPD, Camat dan Kepala Desa untuk mengaktifkan lagi, dimotivasi lagi untuk meningkatkan aktifitas Satgas Covid-19 ditingkat kecamatan dan desa.

“Silahkan datangi, tanyai dan tes swab atau PCR untuk mengetahui hasilnya untuk menjaga kemanan bersama,” imbuhnya.

Ditambahkan Bupati, bila ada masyarakat pemudik yang belum melakukan tes, maka wajib untuk dites baik itu di Puskesmas maupun RSUD, tegasnya.

“Apabila ada yang tetap maksa datang dan positif maka harus disiapkan adanya tempat isolasi di desa seperti yang sudah dilakukan sebelumnya,” jelasnya.

Wawar Keliling
Mencermati fenomena ngabuburit, Bupati Herdiat meminta kepada Satpol PP untuk melakukan kegiatan pengamanan dan cipta kondisi.

“Kegiatan pengamanan dan cipta kondisi harus tetap dilaksanakan terutama para Satpol-PP di tempat kerumunan masa seperti taman raflesia dan tempat lainnya agar menjadi fokus perhatian kita semua terutama diwaktu ngabuburit,” ujar Bupati.

Bupati menginstruksikan agar camat dan kepala desa bisa melakukan kegiatan wawar keliling (warling) menggunakan mobil, untuk terus mensosialisasikan, mengingatkan kepada masyarakat, tuturnya.

Terakhir, Bupati menegaskan, bagi ASN tidak diperkenankan untuk mudik.

“Sekalipun ada cuti lebaran dan hari libur nasional, ASN harus tetap berada di Ciamis tidak boleh ada yang keluar daerah, bila melanggar maka akan ada ketentuan hukum,” tandasnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Bupati Ciamis Hadiri Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Jabar Secara Virtual

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menghadiri Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Jabar Secara Virtual yang dipimpin Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dari ruang vidcon Setda Ciamis, Rabu, 14/04/21.

Ciamis,- Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya hadiri Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Kabupaten/kota se-Jawa Barat secara virtual di ruang vidcon Setda Ciamis, Rabu, 14/04/21.

Dalam acara tersebut, Bupati Ciamis menyimak penjelasan terkait kebijakan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi daerah Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil.

Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja memaparkan laporan minggu ini terkait perkembangan Covid-19 yang kian hari mengalami penurunan.

“Semoga kita terus bisa menekan penyebaran kasus ini, dan beberapa minggu kedepan diharapkan agar tes PCR nya bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyebut semenjak memasuki perpanjangan PPKM Mikro yang ke-4 sampai tahap ke- 5, banyak terjadi penurunan jumlah kasus Covid-19. Katanya

“Saya mengapresiasi kinerja Satgas Covid-19 di kabupaten/kota, kecamatan dan desa sampai tingkat RT dalam menerapkan PPKM skala mikro, dengan kegiatan tertinggi se-Indonesia, yang mana menerapkan 12 indikator kinerja dalam pelaksanaan kegiatannya “. Ujarnya

Kendati demikian, Gubernur mengatakan masih ada zona merah di sejumlah RT di Kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Tolong ditanya pada RT yang masih zona merah, apakah PPKM Mikronya berjalan atau tidak,” ungkap Gubernur.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil beramanat untuk meningkatkan pengawasan secara ketat sebelum masa mudik lebaran.
“Intinya yang menjadi kekhawatiran adalah adanya yang lolos mudik, kita berdasarkan data persentasi perkembangannya memang membaik, dan itu mengindikasikan ekonomi kita tetap berjalan, dan tetap kita harus awasi dan kita kendalikan mudik juga disisi lain kita kendalikan destinasi wisata,” Tutur Gubernur

“Kami tidak mau kecolongan dari hal tersebut, tolong di data, terutama lansia yang anak-anaknya banyak yang bekerja merantau keluar daerah“. Tambahnya

Terakhir, Gubernur Jawa Barat berharap kepada para bupati/walikota untuk dapat membangun kerelawanan yang diperkuat oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas dan lainnya untuk memaksimalkan akselerasi vaksinasi terutama bagi lansia, tandasnya.

Bulan Suci Ramadhan dimasa Pandemi Covid-19, Pemkab Ciamis dan MUI Bahas Beberapa Aturan

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Ika Darmaiswara memimpin Rapat Bersama Antara Pemkab Ciamis dengan MUI, Satgas Covid-19 Kabupaten, DMI terkait Aturan Pelaksanaan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan di Oproom Setda, Kamis, 7 April 2021.

Ciamis,- Menyambut bulan suci Ramadhan di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Ciamis gelar rapat bersama MUI Ciamis bertempat di Oproom Setda Ciamis, Kamis, (08/04/21).

Pimpinan Rapat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Ika Darmaiswara mengatakan bahwasannya di masa pandemi ini kita harus berupaya semaksimal mungkin dalam menerapkan prokes 5M tanpa mengurangi kekhusyuan dalam rangkaian ibadah di bulan suci Ramadhan, katanya.

“Ibadah puasa di dua tahun terakhir ini tidak sama dengan ibadah puasa sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pelaksanaan ibadah puasa ini harus mampu menjaga jalannya ibadah dengan khusyuk juga terjaganya fisik dan kesehatan, terutama dari pandemi covid-19,” ujarnya.

“Persiapan-persiapan perihal salat tarawih pelaksanaan salat Ied, dan mudik. kita harus berupaya semaksimal mungkin membuat mekanisme yang tepat, dalam mengatasi, mencegah mobilitas masyarakat yang tinggi, sehingga penularan Covid-19 dapat terkendali dan diharapkan trackingnya tidak ada peningkatan akibat mobilitas,” tambahnya.

Ika mengatakan bahwa menangani hal ini harus dibuat mekanisme yang harus dipikirkan bersama, agar terciptanya kesepahaman dan agar terhindar dari permasalahan umat.

“Intinya Amaliah ibadah dapat dilakukan dengan kekhusyukan dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah dibuat untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19,” jelasnya

Ia juga menggambarkan tingkat kejenuhan masyarakat yang terjadi di masa pandemi terlebih laju pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi.

Sementara Wakil Komandan Satgas Covid-19 dari Kodim 0613, Mayor Arh. Wilde Pangalerang, mengatakan kondisi Ciamis adalah kondisi agamis, kita perlu membuat mekanisme untuk menghindari hal-hal yang tidak di harapkan yang bersifat gesekan pada umat, dalam upaya pengamanan dan pemberlakuan prokes, tuturnya.

Ditambahkan Kabag Ops Polres Ciamis, AKBP Yopy Mulyawan, S, S.Pd. S.IK mengatakan, ini adalah Ramadhan ke-2 dalam pandemi, ada pengalaman pada Ramadhan lalu untuk dijadikan gambaran dalam pelaksanaan Ramadhan kali ini.

“Kejenuhan masyarakat yang tinggi atas pandemi sehingga memungkinkan banyak terjadi pelanggaran sehingga perlunya peningkatan testing dan tracking di Kabupaten Ciamis untuk menghindari penyebaran,” ujar Yopy.

Ia berpendapat bahwa PPKM Mikro dari mulai RT/RW/desa harus dioptimalkan dengan sungguh-sungguh.

“Ramadhan kali ini tidak ada salahnya melakukan antisipasi dalam menanggulangi keramaian. Jangan sampai ciamis masuk zona merah, apalagi banyak warga Ciamis yang bekerja di luar kota “. Ungkapnya

Ia menggambarkan titik-titik di Ciamis yang akan menjadi tempat jualan dadakan Ramadhan harus bisa dicegah karena itulah potensi penaikan penyebaran pandemi mengingat jumlah personil kita sangat terbatas hingga harus di pikirkan bersama untuk mengatasi permasalahan ini, terang Yopi.

Sementara perwakilan dari MUI Ciamis, Ahmad Habib Majdi mengucapkan terimakasih atas kesungguhan berbagai pihak dalam menjaga umat untuk bersikap hati-hati dalam menghadapi pandemi ini.

Lebih lanjut, ia mengatakan MUI juga telah memberikan tata cara beribadah berupa puasa di tengah pandemi berupa fatwa yang sudah sampai ke kecamatan.

“Cara beribadah di bulan Ramadhan dengan lebih pada dzikrullah mengingat Alloh dari pada hura-hura dan berkerumun menjelang berbuka,” Jelas Ahmad

MUI menghimbau ibadah puasa disesuaikan dengan kondisi pandemi ini contoh sahur dan buka bersama lebih baik dilaksanakan di rumah.

Ketua DMI Ciamis, Wawan Arifien, mengatakan kita semua harus bisa membedakan antara ibadah dan budaya, sehingga diharapkan kerumunan bisa dinetralisir, katanya.

“Puasa Ramadhan itu ibadah, Tarawih itu ibadah, berkumpul menjelang buka puasa, itu budaya,” Jelasnya.

DMI sendiri rencananya akan mengadakan tarawih dan Salat Ied dengan prokes ketat tentu dengan melihat situasi yang ada.

“Untuk salat Ied, DMI siap melaksanakan dengan prokes ketat,” ujarnya .

Sementara Kadiskominfo, Dondon Rudiana mengatakan, bahwa secara Tupoksi Diskominfo, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melalui media yang tersedia melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi melalui produk media yang ada, untuk membantu memutus rantai penyebaran Covid-19 termasuk dalam persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan ini. Ujarnya

“Himbauan, informasi terus di diseminasikan agar masyarakat memahami permasalahan yang ada”. Ujar Dondon

Lebih lanjut, ia meminta kepada ASN untuk tidak memberikan contoh yang kurang baik dan sejatinya harus memberi teladan dalam menerapkan Prokes untuk memutus mata rantai Covid-19.

“Jika sudah ada kesepakatan bersama seluruh pihak, maka akan langsung kami informasikan dan kami diseminasikan, kami edukasikan sehingga proses pemahaman masyarakat dapat lebih terbangun dengan cepat,” ujar Dondon.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda mengatakan sosialisasi bisa dilakukan pada saat pelaksanaan ibadah sehingga bisa membuat masyarakat dan umat bisa memahami kondisi pandemi saat ini. Tandasnya

Wakil Bupati Ciamis Pantau Akselerasi Vaksinasi Covid-19 Tahap ke-2.

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi pelayan publik di Gedung Islamic Center Ciamis, Selasa, 6/04/2021

Ciamis,- Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra pantau Akselerasi Vaksinasi Covid-19 tahap ke-2 terhadap pelayan publik lingkup Pemkab Ciamis, Selasa, 06/04/21, di Gedung Islamic Center Ciamis.

Sebanyak 1.440 orang pelayan publik mengikuti tahap vaksinasi Covid-19 ke-1 sebelumnya kembali mendapatkan vaksin ke-2 pada hari ini.

Wakil Bupati Ciamis mengatakan kehadirannya untuk memantau pelaksanaan vaksinasi tahap ke-2 terhadap pelayan publik di lingkungan Pemkab Ciamis.

“Kita datang ke sini memantau dan meninjau langsung pelaksanaan vaksin masal bagi pelayan publik di Kabupaten Ciamis,” kata Wabup.

Dalam pantauannya, Wabup Ciamis menjelaskan pelayanan publik yang divaksin.

“Yang divaksin hari ini perpaduan pelayanan publik diantaranya tokoh agama, guru, dosen, wartawan dan pelayan publik lainnya di berbagai instansi pemerintah,” jelas Wakil Bupati.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Ciamis juga mengajak semua pihak agar jangan takut untuk mengikuti program vaksinasi, karena vaksin ini terbukti aman.

Kabid P2P Dinkes Ciamis, dr. Bayu Yudiawan mengatakan vaksinasi pada pelayan publik di lingkungan Pemkab Ciamis di berikan sesuai dengan gelombang vaksinasi yang di berikan sebelumnya, karena waktu vaksinasi tahap ke-2 masing-masing pelayan publik sudah ditentukan pada saat pemberian vaksin tahap pertama dengan SMS.

Ia juga mengatakan setiap vaksin memiliki ID dari masing-masing penerimanya sehingga telah diatur kapan diberikan kembali vaksin tahap ke-2.

“Dalam hal ini pada 1.440 pelayan publik di lingkungan Pemkab Ciamis vaksinasi Covid-19 tahap ke-1 di berikan pada tanggal 16 Maret 2021, dan tahap ke-2 sudah di tentukan tanggal 6 April 2021,” jelasnya.

Dijelaskan Kabid P2P, untuk saat ini ketersediaan jumlah personel vaksinator sudah mumpuni untuk di Ciamis sehingga vaksinasi tahap ke-2 untuk total 45 ribu pelayan publik di lingkungan Pemkab Ciamis bisa selesai sebelum bulan puasa tiba.

Ia pun menambahkan untuk half life vaksin Covid-19 ini sendiri terjaga dengan baik mengingat seluruh pusat penyimpanan di Ciamis sudah memiliki tempat penyimpanan vaksin Covid-19 Sinopharm yang mana terjaga dengan baik di suhu 2-8 derajat celcius, pungkasnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu & Wahyu

Pasca Vaksinasi Covid-19 Tahap 4, Bupati Ciamis Gelar Rapat Koordinasi

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya memimpin Rapat Koordinasi bersama seluruh OPD, Satgas Covid-19 serta Camat se-Kabupaten Ciamis secara virtual dari Aula Setda Ciamis, Rabu, 31/03/2021.

Ciamis,- Pelaksanaan akselerasi vaksinasi covid-19 di Kabupaten Ciamis sudah dilaksanakan mulai dari tahap pertama hingga sampai tahap ke 4 yang diberikan mulai kepada para tenaga medis, TNI – Polri, dan pelayan publik lainnya.

Dikatakan Bupati Ciamis, pelaksanaan akselerasi covid-19 di Kabupaten Ciamis sudah mencapai 5.000 lebih, ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya pada rapat koordinasi bersama seluruh OPD, Satgas Covid-19, dan Camat se-Kabupaten Ciamis secara virtual yang berpusat dari Aula Adipati Kusumadiningrat Setda Ciamis, Rabu, (31.03.21).

“Alhamdulillah Respon dari masyarakat juga sangat baik, sangat bersemangat dan antusias, bahkan ada yang sampai mengirim pesan karena ingin vaksinnya didahulukan,” ujarnya.

Kendati demikian, Pemkab Ciamis menyarankan agar sekalipun sebagian dari kita sudah melaksanakan vaksinasi covid-19, jangan sampai kita merasa sudah aman atau kebal.

“Kita harus tetap selalu mempedomani melaksanakan protokol kesehatan, itu yang paling terpenting, karena vaksin tersebut setidaknya hanya mengurangi resiko atau menambah pembentukan daya tahan tubuh saja,” jelas Bupati.

Ditambahkannya, yang menjadi kendala adalah pada kurangnya tenaga medis atau vaksinator dan vaksin itu sendiri, sehingga kita akan melakukan pelatihan untuk tenaga vaksinator dan mengajukan droping vaksin lagi kepada pemerintah pusat, tambahnya.

Evaluasi Penerapan PPKM Mikro
Sementara untuk evaluasi penerapan PPKM mikro, Bupati Herdiat mengatakan terdapat kenaikan di PPKM pertama, sekitar 20% kedisiplinan masyarakat meningkat dengan menerapkan protokol kesehatan, ujarnya.

Akan tetapi, memasuki pemberlakukan PPKM ke-2 sampai ke-4 ini ternyata ada penurunan, sehingga kita harus terus semakin ekstra lagi dalam mensosialisasikan, mengajak, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah mulai mengendor, tambahnya.

“Sekalipun trackingnya terus menaik, akan tetapi itu adalah bukti bahwa kita memang terus melaksanakan tracking dan test PCR secara masif,” jelasnya.

“Tidak apa-apa, kita sekarang berada di zona orange (kategori sedang), apapun hasilnya kita harus tetap terus melakukan tracking, tiada lain agar kita mengetahui pergerakan penyebaran covid-19 dan agar masyarakat tahu dan menjadi semakin berhati-hati,” ujar Bupati.

Akan tetapi yang menjadi prestasi membanggakan adalah kinerja dari para medis, dimana tracking dan test PCR kita sudah mencapai 3% dari jumlah penduduk kita.

“Bahkan sudah jauh melampaui dari batas WHO, dimana standar WHO adalah 1% dari jumlah penduduk, bahkan kita sudah lakukan tes lebih dari 3% jumlah penduduk kita,” urainya.

Tak lepas dari itu semua, Pemkab Ciamis akan terus melakukan akselerasi dalam mensukseskan vaksinasi maupun sosialisasi secara terus menerus bersama melibatkan lintas sektor, tutur Bupati.

Menjelang Bulan Ramadhan
Memasuki bulan Ramadhan, Bupati Ciamis mengatakan terkait pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan di tahun ini tetap dilaksanakan sama dengan tahun kemarin.

“Untuk shalat tarawih, Masyarakat dapat melakukan shalat tarawih dengan tidak terpusat seperti di mesjid jami, kecamatan atau desa, akan tetapi dengan cara tersebar di RT atau mesjid setempat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan agar menghindari kerumunan,” tambahnya.

Sementara, untuk pelaksanaan mudik, Bupati menyarankan untuk mengikuti arahan pemerintah pusat, akan tetapi sekalipun memaksanakan, pemudik yang datang masuk ke Ciamis wajib menunjukan hasil swab tes, tandasnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu & Wahyu