Bupati Ciamis Lepas Bantuan 1.020 Ton Beras Untuk Warga Kategori Penerima Non PKH

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya melepas bantuan 1.020 ton beras dari Gudang Bulog Pamalayan Cijeungjing, Selasa, 10/08/2021

Ciamis,- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengecek langsung ketersediaan beras di Gudang Bulog yang berada di Pamalayan – Kecamatan Cijeungjing Ciamis, Selasa, 10/08/2021.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Herdiat melepas bantuan 1.020 ton beras bagi masyarakat Tatar Galuh Ciamis yang kategori penerima non PKH.

Saat ditemui dilokasi penyaluran beras, Bupati Herdiat mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Pusat atas gelontoran bantuan beras yang telah diberikan.

“Saya sangat terharu dengan bantuan yang di berikan oleh Pemerintah Pusat ini untuk masyarakat penerima BPNT, ” ujarnya.

Apalagi momennya sekarang di 1 Muharram, Tahun Baru Hijriah. Ini sangat tepat,” imbuhnya.

Dijelaskan Bupati, bantuan beras ini tidak berarti mengganggu untuk yang biasa penerima BPNT untuk pembelian e-waroeng, ini tetap menerima dan ini di luar itu semua.

“Artinya ini adalah tambahan kadedeuh, tambahan bantuan dari Pemerintah Pusat,” jelasnya.

“Beras sebanyak 1.020 ton ini jumlahnya cukup banyak. Hati saya tenang,” ungkapnya.

“Masyarakat Kabupaten Ciamis tidak sampai ada yang kelaparan minimal untuk menyambung bertahan hidup,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi dari Pimpinan Bulog, sebanyak 1.020 ton beras ini ditargetkan akan selesai dalam bulan Agustus ini.

“Bila di lama-lama juga, kualitas berasnya akan menjadi turun, saya tidak mau nanti ada beras busuk atau tidak layak makan yang sampai di masyarakat,” imbuh Bupati.

Hati-Hati Dalam Penyalurannya

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyarankan kepada Pimpinan Bulog, agar selalu hati-hati dalam pembagiannya nanti.

“Tolong selalu waspada, jangan ceroboh, karena banyak juga yang tidak suka terhadap kita, sehingga kadang kala ketika pembagian bisa saja ada oknum yang sengaja membawa beras berkualitas buruk yang kemudian mengatas namakan itu beras dari kita,” ujarnya.

“Makanya jangan ceroboh dalam pembagiannya terutama ini stok yang di siapkan kita jumlahnya bukan sedikit,” imbuhnya.

“Kami Pemerintah Kabupaten Ciamis sangat senang, dan mengucapkan banyak terima kasih kepada para Pengurus Bulog yang sudah mau mengurus masyarakat Tatar Galuh Ciamis,” ucapnya.

Terimakasih juga disampaikan Bupati Ciamis kepada Presiden Republik Indonesia, Gubernur Jawa Barat dan Menteri Sosial.

“Ini sangat luar biasa sampai saya tidak kuat saking terharunya meneteskan air mata,” tandasnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meninjau langsung ketersediaan beras di Gudang Bulog Pamalayan Cijeungjing yang akan disalurkan Pemkab Ciamis

Rakor Komite Penanganan Covid- 19, Kabupaten Ciamis Masih Berada di Zona Risiko Tinggi

Sekretaris Daerah Ciamis, H. Tatang bersama Forkopimda mengikuti Rakor Komite Penanganan Covid-19 secara virtual, Selasa, 10/08/2021. Kabupaten Ciamis berada di zona risiko tinggi.

CIAMIS – Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Dr. H. Tatang M.Pd beserta Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi Komite Penanganan Covid-19 dan PED Jawa Barat secara virtual di ruang ULP Setda Ciamis, Selasa (10/08/2021).

Dalam paparanya Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan bahwa Kabupaten Ciamis termasuk dari 12 Kabupaten/Kota yang berada di zona resiko tinggi atau zona merah.

“Untuk minggu ini terdapat 12 Kabupaten/ Kota yang berada di zona resiko tinggi termasuk diantaranya Kabupaten Ciamis,” ungkap Sekda.

Sementara untuk Bed Occupancy Rate (BOR) Kabupaten Ciamis saat ini turun menjadi 55,48% dari minggu sebelumnya yang menduduki peringkat tertinggi di Jawa Barat dengan 77,24 persen.

“Terdapat 5 Kab/Kota dengan BOR tertinggi saat ini yaitu tertinggi pertama Kab. Tasikmalaya selanjutnya Kab. Ciamis, Kab. Pangandaran, Kab. Majalengka dan Kab. Bogor, ” jelasnya.

Meski begitu, Sekda Jabar menerangkan secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid 19 di rumah sakit (BOR) pertanggal 9 Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi 40.33%.

Selanjutnya terkait PPKM darurat, Sekda menerangkan berdasarkan Inmendagri no 30 tahun 2021 terdapat 12 Kabupaten/Kota di Jabar yang berada di level 4, 14 Kab/Kota di level 3 dan satu kabupaten berada di level 2 yaitu Kabupaten Tasikmalaya.

Setiawan melaporkan tingkat kasus aktif di Jawa Barat periode tanggal 9 Agustus 2021 turun 1.07% dari minggu sebelumnya.

“Kami melaporkan, kasus aktif saat ini turun 1.07%, tingkat kesembuhan naik 1.06% dan tingkat kematian naik 0.01%,” paparnya.

Sementara itu untuk tingkat kepatuhan memakai masker 87.37% dan kepatuhan jaga jarak 83.51%.

Terkait vaksinasi Ia mengatakan kecepatan rata-rata vaksinasi di Jawa Barat adalah 146.237 vaksinasi perhari sedangkan kecepatan vaksinasi idealnya harus 456.477 perhari.

“Dengan kecepatan saat ini maka vaksinasi Jawa Barat akan selesai pada 1 November 2022,” ujarnya.

Beliau menerangkan untuk dapat selesai 31 Desember 2021 memerlukan tambahan vaksin sebanyak 76.216.350 dosis vaksin.

Gubernur Jabar, Mochammad Ridwan Kamil menghimbau untuk tetap menjaga momentum dari turunnya kasus dan tidak cepat berpuas diri sehingga menjadi lalai terhadap protokol kesehatan.

“Alhamdulillah minggu ini kita mengalami penurunan kasus, saya titip untuk tetap menjaga momentum dan tidak cepat berpuas diri, sehingga kasus menjadi kembali naik,” ucapnya.

Beliau juga berpesan pada semua pihak baik bupati/walikota, TNI, POLRI agar dsipilin dalam memasukan data ke daftar yang menjadi acuan pusat agar tidak terdapat kekeliruan.

“Terkait data, minggu ini kita bersih-bersih data, saya minta Kabupaten/Kota untuk menghitung ulang dan masing-masing tolong di klirkan baik data kasus aktip, data vaksin dan lainya,” terangnya.

SUMBER PROKOPIM