BANDUNG,- Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Pusat Pendidikan dan Pelatihan gelar pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) dengan mitra Lee Kuan Yew Scjool of Public Policy (LKYSPP) National Univercity of Singapore (NUS) di Gedung Sate Bandung Pada Selasa, (04/10/22).

Dengan tema Digital Transformation: Smart City bagi Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Pelatihan ini digelar dari tanggal 04-28 Oktober 2022 secara hybrid.

Hadir dalam pelatihan DLA tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kab. Ciamis Aef Sepuloh beserta Peserta DLA dari Kabupaten Ciamis Kadiskominfo Kab. Ciamis Tino Armyanto LS.

Kemenkominfo RI yang diwakili Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Hadi Budiarto mengatakan bahwa saat ini kita memasuki era digital, era revolusi industri 4.0 dimana diharapkan para pimpinan mampu untuk memanfaatkan dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan pelayanan publik yang optimal dan bisa menjalankan sistem pemerintahan berbasis elektronik.

Ada 4 pilar yang sedang dan sudah dibangun Kemenfominfo dalam roadmap 2021 hingga 2024 yaitu infrastrukur digital, mengembangkan pemerintahan digital, mengembangkan ekonomi digital dan mengembangkan masyarakat digital.” Ungkap Hadi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan sudah saatnya para pemimpin di daerah untuk berupaya agar semua kegiatan pemerintahan dan pelayanan sudah mulai didigitalkan untuk mengimbangi perkembangan yang ada mengingat saat ini dunia sudah serba digital.

Fransesco Mancini dari NUS dalam acara tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan BPSDM Jabar yang telah memberikan kepercayaan kepada NUS dalam program pelatihan DLA ini.

“Ini merupakan program prioritas yang sangat penting bagi pemerintahan dalam upaya tata kelola pemerintahan yang saat ini yang tengah menghadapi gelombang teknologi digital.” Ungkap Fransesco

“Program ini memeberikan adaptasi terhadap perubahan dalam penggunaan teknologi yang begitu masif sehingga memberikan gambaran terhadap cara dalam menyusun sebuah kebijakan serta tata kelolanya. Ungkap Fransesco