Kapolda Jabar Apresiasi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis

Kapolda Jabar, Irjen Pol. Ahmad Dofiri kunjungi Kabupaten Ciamis dalam rangka memantau dan evaluasi penanganan Covid-19 di Kabuaten Ciamis. Minggu, 22/08/2021. Kapolda Jabar apresiasi penanganan Covid-19 khususnya dalam penyediaan isolasi terpusat dan kontraksi ekonomi yang tidak sampai minus.

Ciamis,- Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengunjungi Kabupaten Ciamis dalam rangka memantau dan evaluasi penanganan Covid-19 bertempat di Polsek Ciamis, Minggu, (22/8/2021).

Kedatangan Kapolda Jabar disambut Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto, Dandim 0613 Ciamis Letkol Czi Dadan Ramadani, Ketua DPRD Ciamis Nanang Permana, Sekretaris Daerah Ciamis Tatang dan instansi terkait.

Kapolda Jabar mengapresiasi atas penanganan Covid-19 dan ketangguhan Kabupaten Ciamis dalam hal kontraksi ekonomi yang tidak sampai minus.

”Penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Ciamis sudah sangat bagus dan baik penanganannya,” ujar Kapolda.

“Saya apresiasi juga akan ketangguhan Ciamis dalam hal kontraksi ekonomi daerah yang tidak sampai minus, dimana daerah lain mengalami kontraksi yang minus,” imbuhnya.

Terkait penanganan Covid-19, Kapolda menjelaskan ada tiga hal harus ditangani.

Pertama terkait protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menjadi hal standar yang harus disiapkan dalam menekan penyebaran Covid.

Kedua 3T yakni tracing, testing dan dan treatmen yang dilakukan Dinkes dan puskesmas dibantu aparat TNI Polri serta relawan BNPB yang diharapkan siap untuk melaksanakan tugas di lapangan.

Ketiga terkait vaksinasi Covid-19.

Ahmad Dofiri pun mengingatkan agar lebih masif dalam melakukan tracing bagi yang terpapar dan potensial tertular.

“Kita harus tingkatkan tracing, yang terpapar dan potensial harus di uber, apabila ada yang berat masukkan ke Rumah sakit dan apabila ringan lakukan isoman (isolasi mandiri),” jelasnya.

Isolasi Terpusat

Dalam hal isolasi, Irjen Pol Ahmad Dofiri menegaskan agar isolasi mandiri dilakukan secara terpusat. Karena menurutnya saat dilakukan di rumah, tidak optimal dan disiplin dalam menjalankan isolasinya.

“Isolasi mandiri dimungkinkan dihindari, arahkan yang memiliki gejala ringan di fasilitas isolasi terpusat di setiap kecamatan yang sudah dibentuk, ” ujarnya.

Sementara terkait vaksinasi, Ahmad Dofiri memaparkan pada awal September nanti vaksin akan membludak.

“Sekitar 70 juta dosis vaksin akan disuntikan kepada masyarakat dalam rentang waktu satu bulan.” ujarnya.

Menurutnya, untuk membentuk kekebalan komunitas itu harus sampai 70%, jika dikonversikan dengan jumlah warga jabar perlu minimal 37 juta orang untuk diberikan vaksin.

Kontraksi Ekonomi Relatif Bertahan

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra mengatakan, Kabupaten Ciamis meski di tengah pandemi kontraksi ekonomi relatif bertahan.

“Pada titik terendah Ciamis sampai pada 1,9 persen dalam kontraksi ekonomi,” ujarnya.

Pemkab Ciamis pun telah mendapatkan penghargaan inflasi daerah dari Bank Indonesia dengan menjadi juara kedua terbaik di Jabar.

Sementara itu dalam pelaksanaan PPKM Darurat di Kabupaten Ciamis berjalan lancar aman dan tertib atas kerjasama unsur Forkopimda dan instansi terkait.

“Hari ini Ciamis PPKM Level 3, pelaksanaan kebijakan tersebut berdampak positif terhadap perkembangan Covid-19 di Ciamis, ” ujarnya.

Yana mengungkapkan, perkembangan Covid-19 di Ciamis saat ini melandai, dengan data kasus kumulatif sebanyak 14.572. Sementara untuk kasus Covid-19 aktif sebanyak 466 orang (26 orang diantaranya dirawat dan 440 isolasi mandiri) , dan kesembuhan 13.714, jelasnya.

Untuk isolasi terpusat di Ciamis sudah ada di 27 kecamatan. Ditempatkan di
sekolah-sekolah yang belum dipakai PTM (Pembelajaran Tatap Muka).

“Untuk tempat isoman terpusat telah memelihara fasilitas sanitasi dan sebelum pelaksanaan PTM akan disterilisasi,” ujar Yana.

Sementara itu, angka BOR (Bed Occupancy Rate) Rumah Sakit Ciamis saat ini sudah dibawah 50%. Ini merupakan kerja keras dari jajaran Pemkab Ciamis khususnya Satgas Covid-19 Kabupaten.

“Kebersamaan menjadi salah satu kunci dalam penanganan Covid-19. Kami bersama unsur Forkopimda terus bersama saling membantu dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Ciamis,” tutupnya.

Di akhir kegiatan, Kapolda Jabar menyerahkan bantuan sosial secara simbolis kepada relawan Covid-19 yang diwakili Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kertasari.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Kenakan Baju adat Sunda, Sekda Ciamis Ikuti Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat Ke-76.

Mengenakan pakaian adat sunda, Sekda Ciamis, Herdiat Sunarya mengikuti Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat secara virtual dari Aula Setda Ciamis, Kamis, 19/08/2021

Ciamis,- Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis H. Tatang ikuti Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat Ke-76, secara virtual dari Aula Setda Kabupaten Ciamis, Kamis, 18/08/21.

Dengan mengenakan pakaian adat Sunda, H. Tatang bersama unsur Forkopimda Kabupaten Ciamis mendengarkan pidato Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil terkait capaian yang berhasil diraih oleh Pemprov Jabar di tahun 2021.

Ridwan Kamil dalam pidatonya mengatakan dalam upaya meningkatkan kemajuan Provinsi Jabar maka kita harus selalu mengedepankan aspek-aspek esensial, mengkaji ulang setiap kegiatan demi tercapainya peningkatan pembangunan di Jawa Barat.

Saat ini, tutur Kang Emil, perbaikan ekonomi menunjukan indikator yang baik secara makro, tuturnya.

“Ini terbukti dari peningkatan indeks yang hari ini mencapai 72,09, meningkat dari tahun sebelumnya 72,04 dari 50 juta lebih penduduk Jawa Barat,” jelasnya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan Inflasi triwulan 1 dari Maret 2020 hingga Maret 2021 berhasil ditekan 1,43%.


Capaian dan Inovasi

Sepanjang wabah pandemi Covid-19, Pemprov Jabar telah melahirkan berbagai capaian dan inovasi yang membanggakan.

Jawa Barat secara mandiri sudah lahirkan tes PCR, saat yang lain mengandalkan pemerintah pusat, ujar Ridwan Kamil.

“Pemprov Jabar bahkan mampu memproduksi APD sendiri bahkan hingga diekspor ke luar negeri, menciptakan ventilator pada saat itu yang kemanfaatannya sangat tinggi hingga dapat penghargaan dari PBB,” jelas Ridwan Kamil.

“Saat ini yang menjadi target dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah 30 juta jiwa warga Jabar bisa tervaksinsi pada Desember 2021,” tegasnya.

Gubernur Jabar mengatakan Kasus Covid-19 di Jawa Barat cenderung berangsur menurun dilihat dari keterisian bed yang semula sekitar
Semula 92% namun pada hari ini hanya tinggal 27%.

“Hal ini tidak terlepas dari kerja-keras seluruh pihak, Bupati Walikota se Jawa Barat,” imbuhnya.

Jawa Barat berhasil keluar dari resesi dengan raihan indeks 6,13%, ini memberi indikasi pertumbuhan ekonomi lebih baik, ujarnya.

Ridwan Kamil meminta kepada ASN agar terus meningkatkan integritas, melayani dan profesional,” pintanya.

“Apresiasi bagi ASN saat ini kita berhasil menjadi juara 1 di Indonesia dalam upaya penegakan sistem merit dan pelayanan,” ungkapnya.

“Saya mengajak seluruh bupati dan walikota untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik,” ajaknya.

Gubernur Jabar merasa bangga dalam perjalannya saat ini, Jabar berhasil berhasil meraih sebanyak 139 penghargaan dari rentang waktu 2018 hingga 2021.

Diantaranya berhasil meraih penghargaan dalam Laporan keuangan WTP untuk ke-10 kalinya yang juga diikuti 25 kabupaten kota di Jawa Barat, juga menjadi provinsi peringkat ke-2 di ajang Pembangunan Daerah oleh Kementrian PPN/Bapenas, urainya.

Terakhir Gubernur Jawa Barat mengucapkan apresiasi kepada Kabupaten Kota se-Jabar atas kerja kerasnya dalam membangun Jawa Barat.

“Kami mengucapkan apresiasi terhadap bupati walikota yang telah membangun Jabar dengan sebaik-baiknya temasuk dalam upaya penanganan Covid-19 yang secara langsung memberi kontribusi nyata untuk Jabar,” tutupnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Bupati Ciamis Lepas Bantuan 1.020 Ton Beras Untuk Warga Kategori Penerima Non PKH

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya melepas bantuan 1.020 ton beras dari Gudang Bulog Pamalayan Cijeungjing, Selasa, 10/08/2021

Ciamis,- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengecek langsung ketersediaan beras di Gudang Bulog yang berada di Pamalayan – Kecamatan Cijeungjing Ciamis, Selasa, 10/08/2021.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Herdiat melepas bantuan 1.020 ton beras bagi masyarakat Tatar Galuh Ciamis yang kategori penerima non PKH.

Saat ditemui dilokasi penyaluran beras, Bupati Herdiat mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Pusat atas gelontoran bantuan beras yang telah diberikan.

“Saya sangat terharu dengan bantuan yang di berikan oleh Pemerintah Pusat ini untuk masyarakat penerima BPNT, ” ujarnya.

Apalagi momennya sekarang di 1 Muharram, Tahun Baru Hijriah. Ini sangat tepat,” imbuhnya.

Dijelaskan Bupati, bantuan beras ini tidak berarti mengganggu untuk yang biasa penerima BPNT untuk pembelian e-waroeng, ini tetap menerima dan ini di luar itu semua.

“Artinya ini adalah tambahan kadedeuh, tambahan bantuan dari Pemerintah Pusat,” jelasnya.

“Beras sebanyak 1.020 ton ini jumlahnya cukup banyak. Hati saya tenang,” ungkapnya.

“Masyarakat Kabupaten Ciamis tidak sampai ada yang kelaparan minimal untuk menyambung bertahan hidup,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi dari Pimpinan Bulog, sebanyak 1.020 ton beras ini ditargetkan akan selesai dalam bulan Agustus ini.

“Bila di lama-lama juga, kualitas berasnya akan menjadi turun, saya tidak mau nanti ada beras busuk atau tidak layak makan yang sampai di masyarakat,” imbuh Bupati.

Hati-Hati Dalam Penyalurannya

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyarankan kepada Pimpinan Bulog, agar selalu hati-hati dalam pembagiannya nanti.

“Tolong selalu waspada, jangan ceroboh, karena banyak juga yang tidak suka terhadap kita, sehingga kadang kala ketika pembagian bisa saja ada oknum yang sengaja membawa beras berkualitas buruk yang kemudian mengatas namakan itu beras dari kita,” ujarnya.

“Makanya jangan ceroboh dalam pembagiannya terutama ini stok yang di siapkan kita jumlahnya bukan sedikit,” imbuhnya.

“Kami Pemerintah Kabupaten Ciamis sangat senang, dan mengucapkan banyak terima kasih kepada para Pengurus Bulog yang sudah mau mengurus masyarakat Tatar Galuh Ciamis,” ucapnya.

Terimakasih juga disampaikan Bupati Ciamis kepada Presiden Republik Indonesia, Gubernur Jawa Barat dan Menteri Sosial.

“Ini sangat luar biasa sampai saya tidak kuat saking terharunya meneteskan air mata,” tandasnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya meninjau langsung ketersediaan beras di Gudang Bulog Pamalayan Cijeungjing yang akan disalurkan Pemkab Ciamis

Rakor Komite Penanganan Covid- 19, Kabupaten Ciamis Masih Berada di Zona Risiko Tinggi

Sekretaris Daerah Ciamis, H. Tatang bersama Forkopimda mengikuti Rakor Komite Penanganan Covid-19 secara virtual, Selasa, 10/08/2021. Kabupaten Ciamis berada di zona risiko tinggi.

CIAMIS – Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, Dr. H. Tatang M.Pd beserta Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi Komite Penanganan Covid-19 dan PED Jawa Barat secara virtual di ruang ULP Setda Ciamis, Selasa (10/08/2021).

Dalam paparanya Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan bahwa Kabupaten Ciamis termasuk dari 12 Kabupaten/Kota yang berada di zona resiko tinggi atau zona merah.

“Untuk minggu ini terdapat 12 Kabupaten/ Kota yang berada di zona resiko tinggi termasuk diantaranya Kabupaten Ciamis,” ungkap Sekda.

Sementara untuk Bed Occupancy Rate (BOR) Kabupaten Ciamis saat ini turun menjadi 55,48% dari minggu sebelumnya yang menduduki peringkat tertinggi di Jawa Barat dengan 77,24 persen.

“Terdapat 5 Kab/Kota dengan BOR tertinggi saat ini yaitu tertinggi pertama Kab. Tasikmalaya selanjutnya Kab. Ciamis, Kab. Pangandaran, Kab. Majalengka dan Kab. Bogor, ” jelasnya.

Meski begitu, Sekda Jabar menerangkan secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid 19 di rumah sakit (BOR) pertanggal 9 Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi 40.33%.

Selanjutnya terkait PPKM darurat, Sekda menerangkan berdasarkan Inmendagri no 30 tahun 2021 terdapat 12 Kabupaten/Kota di Jabar yang berada di level 4, 14 Kab/Kota di level 3 dan satu kabupaten berada di level 2 yaitu Kabupaten Tasikmalaya.

Setiawan melaporkan tingkat kasus aktif di Jawa Barat periode tanggal 9 Agustus 2021 turun 1.07% dari minggu sebelumnya.

“Kami melaporkan, kasus aktif saat ini turun 1.07%, tingkat kesembuhan naik 1.06% dan tingkat kematian naik 0.01%,” paparnya.

Sementara itu untuk tingkat kepatuhan memakai masker 87.37% dan kepatuhan jaga jarak 83.51%.

Terkait vaksinasi Ia mengatakan kecepatan rata-rata vaksinasi di Jawa Barat adalah 146.237 vaksinasi perhari sedangkan kecepatan vaksinasi idealnya harus 456.477 perhari.

“Dengan kecepatan saat ini maka vaksinasi Jawa Barat akan selesai pada 1 November 2022,” ujarnya.

Beliau menerangkan untuk dapat selesai 31 Desember 2021 memerlukan tambahan vaksin sebanyak 76.216.350 dosis vaksin.

Gubernur Jabar, Mochammad Ridwan Kamil menghimbau untuk tetap menjaga momentum dari turunnya kasus dan tidak cepat berpuas diri sehingga menjadi lalai terhadap protokol kesehatan.

“Alhamdulillah minggu ini kita mengalami penurunan kasus, saya titip untuk tetap menjaga momentum dan tidak cepat berpuas diri, sehingga kasus menjadi kembali naik,” ucapnya.

Beliau juga berpesan pada semua pihak baik bupati/walikota, TNI, POLRI agar dsipilin dalam memasukan data ke daftar yang menjadi acuan pusat agar tidak terdapat kekeliruan.

“Terkait data, minggu ini kita bersih-bersih data, saya minta Kabupaten/Kota untuk menghitung ulang dan masing-masing tolong di klirkan baik data kasus aktip, data vaksin dan lainya,” terangnya.

SUMBER PROKOPIM

Jaga Kestabilan Fiskal Daerah Ditengah Pandemi, Pemkab Ciamis Gelar Focus Group Discussion “Spirit MR Ciamis”

Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis, H. Tatang mengikuti Focus Group Discussion bertemakan Spirit MR Ciamis” secara virtual, Senin, 09/08/2021. FGD ini digelar sebagai solusi dalam menjaga kestabilan fiskal daerah.

Ciamis,- Dalam upaya melahirkan solusi bagi kebutuhan anggaran pembiayaan pembangunan di Kabupaten Ciamis sehingga dapat menjaga kestabilan Fiskal Daerah, Pemkab Ciamis menggelar Focus Group Discussion (FGD) secara virtual dari ruang ULP Setda, Senin, 09/08/21.

Strategi pengamanan fiskal daerah dengan pemanfaatan informasi dan teknologi dalam mitigasi risiko dikarenakan adanya refocusing dan rasionalisasi anggaran untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan masyarakat Tatar Galuh Kabupaten Ciamis (Spirit MR. Ciamis).

Acara FGD bertemakan Spirit MR. Ciamis ini di mulai dengan sambutan dari Bupati Ciamis yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah, H. Tatang.

H. Tatang menjelaskan bahwa sebagaimana diketahui bersama kurang lebih selama 2 tahun ini sektor perekonomian sangat terganggu akibat pandemi covid-19.

Hal tersebut mengakibatkan pemerintah tanggap dengan menerbitkan beberapa kebijakan dalam rangka penanganan, pencegahan dan penanggulangan covid-19.

“Seluruh Pemerintah Daerah melakukan refocusing dan rasionalisasi anggaran sehingga menyebabkan berkurangnya kapasitas fiskal daerah serta kritisnya pengelolaan keuangan daerah,” terangnya.

“Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas fiskal daerah agar perekonomian tetap berjalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Dalam mewujudkan hal tersebut, telah dikeluarkan Surat Edaran No : 900/634/BPKD.4 tentang Penyesuaian Pelaksanaan dan Pencairan Belanja Daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ciamis Tahun Anggaran 2021.

Selanjutnya adalah melalui Surat Edaran No : 973/682/BPKD.3 tentang Pembebasan Pembayaran Pajak Daerah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM) Covid-19 di Kabupaten Ciamis, urainya.

Kendati demikian, H. Tatang mengungkapkan bahwa FGD ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja namun diperlukan dukungan dari pentahelix yang merupakan unsur utama pembangunan yaitu dari sisi akademisi, bisnis, community, goverment dan media, terangnya.

Menurut Tatang, melihat kondisi rill kemampuan keuangan daerah saat ini dimana di satu sisi APBD dituntut mampu memenuhi Mandatory Spending serta belanja-belanja earmarked lainnya yang mengakibatkan ruang fiskal daerah untuk membiayai program atau kegiatan yang menjadi prioritas di daerah semakin sempit.

“Di sisi lain APBD harus tetap mempertimbangkan kebutuhan penanganan kesehatan dan keselamatan manusia, pemulihan ekonomi daerah dan jaring pengaman sosial,” ucapnya.

Di hadapan para peserta, H. Tatang berharap dengan adanya FGD ini akan mampu melahirkan solusi bagi kebutuhan anggaran pembiayaan pembangunan di Kabupaten Ciamis sehingga dapat menjaga kesetabilan Fiskal Daerah dan mempertahankan tingkat kesejahteraan masyarakat Tatar Galuh Kabupaten Ciamis.

“Ini juga diharapkan dapat memberikan tambahan referensi untuk solusi pemecah masalah di saat pandemi ini ketika anggaran terus menerus dituntut untuk dilakukan refocusing dan rasionalisme,” tandasnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Bupati Herdiat Ikuti Launching Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Bersama Presiden Jokowi Secara Virtual.

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengikuti Launching Pelayanan Perizinan Berusaha Secara Elektronik Bersama Presiden Jokowi secara virtual, Senin, 09/08/2021

Ciamis,- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya Ikuti Launching Online Single Submission (OSS) atau Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik bersama Presiden RI, secara virtual dari ruang vidcon Setda, Senin, 09/08/21.

Presiden Jokowi diketahui sudah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2018 tanggal 21 juni 2018 dan kini PP Nomor 5 tahun 2021 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission/OSS)

Presiden Jokowi mengatakan bahwa sistem OSS Berbasis Risiko akan membuat proses perizinan kemudahan berusaha semakin cepat bagi pengusaha.

Sehingga diharapkan bisa berdampak positif terhadap realisasi investasi ke depan.

“Ini adalah bentuk dari tindak lanjut Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja untuk memberikan kepastian bagi pengusaha, kemudahan bagi pengusaha, efisiensi, transparansi,” jelas Presiden.

“Saya resmikan launching Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (online single submission-OSS),” ucapnya.

Menurut Presiden Jokowi, pandemi ini tidak boleh menghentikan reformasi struktural, ujarnya.

“Kita harus buat terus kemudahan, termasuk dalam usaha investasi karena kita ingin berbagai perusahaan menjadi semakin kondusif, lebih terintegrasi dan meningkatkan kepercayaan baik pelaku UMKM dan para investor terutama dalam kondisi terdampak pandemi,” katanya

“Kita akan terus meningkatkan dari yang mudah menjadi semakin mudah dan kuncinya adalah berada pada perizinan yang menjadi instrumen menentukan kemajuan perekonomian kita kedepan,” imbuhnya.

Menurut presiden, layanan OSS ini memberikan pelayanan yang terintegrasi mulai dari pusat sampai daerah dan layanannya semakin strategis dan sinergis.

“Para pelaku usaha membutuhkan layanan yang mudah, cepat dan tidak berbelit-belit,” tegasnya.

Selain itu, tutur Jokowi, dampaknya akan berpengaruh terhadap perputaran ekonomi baik di pusat maupun daerah serta akan terbentuknya berbagai lapangan pekerjaan, pungkasnya.

Sudah Melalui Tahap Tes Uji Coba

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menambahkan, bahwa aplikasi ini sudah melalui tahap tes uji coba dan sudah sangat stabil.

“Aplikasi ini menghubungkan semuanya dengan kabupaten-kota, provinsi, kementerian, lembaga dan aplikasi yang ada di pusat sebagai terminal yang akan menghubungkannya,” terangnya.

Kendati demikian, Bahlil juga melaporkan bahwa dalam implementasi ini di prediksi kemungkinan akan ada kendala di beberapa daerah dengan jaringan-jaringan internetnya yang belum memadai.

“Sehingga kami sudah mensiasatinya dengan menyediakan metode online dan semi online untuk daerah-daerah tertentu agar implementasi OSS ini dapat berjalan lancar,” tutup Bahlil.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Pemkab Ciamis Ikuti Sosialisasi KPK tentang Pencegahan Korupsi Penanganan Covid-19

Asisten Administrasi Umum Pemkab Ciamis, H. Oman mengikuti sosialisasi bersama KPK terkait Pencegahan Korupsi Penanganan Covid-19 secara virtual, Rabu, 04/08/21

Ciamis,- Pemerintah Kabupaten Ciamis mengikuti rakor bersama KPK terkait Fokus Tematik Penanganan Covid-19 serta Potensi Korupsi Penanganan Covid-19 secara virtual, Rabu, 04/08/21.

Kepala Satgas Bidang Pencegahan Direktorat Korsup KPK Wilayah II Jawa Barat, Dwi Aprilia Linda mengatakan fokus tematik penanganan Covid-19 adalah pada penanganan kesehatan, vaksinasi, insentif kesehatan dan bantuan sosial.

Ia berharap penyaluran bansos diharapkan disalurkan dengan baik jangan sampai disalahgunakan.

“Pertanggungjawaban tepat waktu menjadi tuntutan dalam penyaluran dana penanganan Covid -19 ini,” ujarnya.

“Hindari potensi tindak pidana korupsi dalam penanganan Covid-19 ini,” imbuh Linda.

Linda mengatakan harus ada data alokasi anggaran yang jelas terkait penerimaan dan realisasi dalam penanganan Covid-19 termasuk realisasi terkait anggaran dukungan vaksinasi.

“Kami harapkan ada dashboard atau catatan yang menampilkan catatan vaksinasi serta adanya laporan terkait kendala dalam mekanisme pelaksanaan vaksinasi di daerah,” harapnya.

Untuk bantuan sosial terkait penanganan Covid-19, Linda mengharuskan adanya data yang sesuai dengan daftar dan mekanisme penyalurannya.

“Terkait bantuan sosial harus ada data yang sesuai terkait bagaimana mekanisme penentuan penerima bantuan, bagaimana distribusi nya,” pungkas Linda.

Diskominfi Ciamis
Jurnalis Wahyu

Rakor Komite Penanganan Covid- 19, Kondisi BOR Ciamis Masih Tertinggi Tingkat Jabar

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra beserta Forkopimda mengikuti Rakor Komitr Penanganan Covid-19, Selasa, 3/8/21. Bed Occupancy Rate (BOR)) Kabupateen Ciamis tertinggi di Jabarbdengan 77,24 persen.

CIAMIS – Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra beserta Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi Komite Penanganan Covid-19 dan PED Jawa Barat secara virtual di ruang ULP Setda Ciamis, Selasa (03/08/2021).

Dalam arahanya, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmadja menyampaikan bahwa Kabupaten Ciamis termasuk Kabupaten dengan Bed Occupancy Rate (BOR) tertinggi di Jawa Barat dengan persentase 77,24 persen.

“Terdapat 5 Kab/Kota dengan BOR tertinggi saat ini yaitu tertinggi pertama Kab. Ciamis dan selanjutnya Kota Depok, Kab Cianjur, Kab. Majalengka dan Kota Tasikmalaya, ” jelasnya.

Meski begitu Sekda Jabar menerangkan secara keseluruhan tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid 19 di rumah sakit (BOR) pertanggal 2 Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi 52,53%.

“Berdasarkan data yang ada, Jawa Barat memiliki 44 pusat isolasi darurat, TT tersedia 3.774 dan terisi 909,” tuturnya.

Dikatakan Sekda Jabar, terdapat 5 Kab/Kota yang tidak memiliki pusat isolasi yaitu Kab. Bandung Barat, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kab. Pangandaran dan Kota Banjar.

Selanjutnya Setiawan melaporkan tingkat kasus aktif di Jawa Barat periode tanggal 2 Agustus 2021 turun 0,72% dari minggu sebelumnya.

“Kami melaporkan, kasus aktif saat kni turun 19,37%, tingkat kesembuhan naik 79,05%, tingkat kematian naik 1,58% dan BOR menurun 52%, ” ungkapnya.

Sementara itu untuk tingkat kepatuhan memakai masker 85,52% dan kepatuhan jaga jarak 83,65%.

Terkait vaksinasi, Ia mengatakan untuk mencapai target selesai pada 31 Desember, Jawa Barat harus melaksanakan Vaksinasi sebanyak 525.630 vaksinasi per hari.

“Sementara kemampuan rata-rata jabar saat ini 108.013 vaksinasi per hari, ” ujarnya.

Gubernur Jabar Mochammad Ridwan Kamil menghimbau agar mengevaluasi Kab/Kota yang masih berada di level 4 serta menganalisa penyebabnya.

“Tolong evaluasi kembali bagi Kab/kota yang berada d level 4 dan di analisa kenapa secara mendalam, agar kita saling menguatkan, ” imbaunya.

Terkait vaksin, Emil berharap agar dapat dipastikan kembali ketersediaan sesuai keadaanya di gudang, jangan sampai terjadi kekeliruan dengan data yang di pusat.

“Jaga gawang kita sudah baik, BOR sudah turun, kasus aktif turun, sudah saatnya kita melakukan serangan balik dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi, ” pungkasnya..

Sumber Prokopim

Pendampingan Pengendalian Covid-19, Wabup Ciamis Tekankan Efektifitas Karantina dan Isolasi Mandiri

Wakil Bupati Ciamis ikuti Pendampingan Pengendalian Covid-19, Kamis, 29/07/2021. Wabup Ciamis menekankan efektifitas Karantina dan Isolasi Mandiri.

CIAMIS – Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra ikuti Pendampingan Penyusunan Pengendalian Covid-19 Daerah secara virtual di ruang ULP Setda Ciamis, Kamis (29/07/2021).

Pendampingan tersebut disampaikan oleh Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan diikuti oleh seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat Ichsan Syarifudin menyampaikan pada kriteria zona, pengukuran menggunakan jumlah kasus konfirmasi positif, namun pada kriteria level pengukuran menggunakan laju penularan dan kapasitas respon.

Ichsan mengatakan dalam hal ini satgas dan posko Kabupaten Kota sangat penting untuk mengetahui tugas pokok dan fungsinya.

Tupoksi satgas dan posko tersebut yaitu menetapkan aturan Kab/Kota sebagai tindak lanjut instrumen hukum Gubernur terkait PPKM Mikro, memastikan dukungan pembiayaan melalui APBD Kabupaten/Kota, menetapkan Kecamatan yang PPKM Mikro.

Selain itu melakukan evaluasi & monitoring Kecamatan yang menerapkan PPKM Mikro di wilayahnya dan terakhir melakukan pelaporan berjenjang kepada Satgas Provinsi terkait pelaksanaan tugasnya.

“Salah satu target yang harus di capai dengan adanya pendampingan pengendalian ini yaitu diharapkan dapat menurunkan 1 level dari kondisi aktual maksimal selama 1 bulan,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra menyampaikan Pendampingan Pengendalian Covid-19 sangat diperlukan oleh setiap kepala daerah sebagai salah satu upaya untuk memutus penyebaran Covid-19.

Wabup menyampaikan Pemkab Ciamis telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menurunkan laju kasus meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian.

“Salah satu upaya kami dalam menekan penularan yaitu dengan menekan mobilisasi penderita Covid 19 dan kasus kontak erat serta kasus suspek dengan meningkatkan efektivitas karantina dan isolasi Mandiri, ” terangnya.

Kemudian pembuatan sarpras isolasi dan karantina terpusat baik di Satgas tingkat desa/kelurahan dan satgas tingkat kecamatan serta tingkat kabupaten dengan mewajibkan masing-masing level mempunyai tempat isolasi terpusat yang melibatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat seperti ulama, agniya dan tokoh masyarakat.

Selain itu juga meningkatkan kemampuan tracing dengan memberdayakan 3 Ranah kekuatan yaitu tracer Puskesmas, tracer Desa serta tracer dari Babinmas dan Babinsa.

SUMBER PROKOPIM

Rakor Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 Tingkat Jabar, Ciamis Kembali ke Zona Merah

Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra mengikuti Rakor Komite Kebijakan Penanganan Covid-19, Kamis 29/07/2021. Kabupaten Ciamis kembali berada di zona resiko tinggi atau zona merah.

CIAMIS – Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengikuti rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat bersama Pemprov Jawa Barat secara virtual bertempat di Ruang ULP Setda Ciamis, Kamis (29/07/2021).

Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja melaporkan berdasarkan peta zona resiko Kabupaten/Kota di Jawa Barat dari tanggal 19 – 25 Juli 2021, Kabupaten Ciamis beserta 12 Kabupaten Kota lainya berada di Zona resiko tinggi atau zona merah.

Diketahui untuk Kabupaten Ciamis sendiri sebelumnya berada di Zona resiko sedang atau zona oranye.

Setiawan menerangkan secara keseluruhan terdapat 13 kabupaten/kota di Jawa Barat yang berada di zona resiko tinggi, dan mengalami penurunan dari jumlah sebelumnya sebanyak 21 Kab/kota.

“Seiring perpanjangan PPKM di Jawa Barat, Alhamdulillah telah terjadi penurunan zona resiko tinggi dari 21 menjadi 13 Kabupaten Kota, “ungkapnya.

Menurutnya, hal tersebut mengindikasikan pelaksanaan PPKM di Jawa Barat cukup berhasil menekan angka kasus COVID-19 di sebagian Kabupaten Kota.

Sekda menyampaikan perkembangan persentase kasus aktif Provinsi Jawa Barat periode tanggal 28 Juli 2021 di angka 21,66% dan berada di atas rata-rata nasional 16,98%.

Sementara itu perkembangan persentase angka kesembuhan mengalami kenaikan 76,84% naik 1,03% dari minggu sebelumnya.

Lebih lanjut, berdasarkan data yang disampaikan, Kabupaten Ciamis menduduki peringkat pertama dengan BOR tertinggi di Jawa Barat yakni 82,76%.

“Terdapat 5 Kabupaten/Kota dengan BOR tertinggi saat ini yaitu, Kabupaten Ciamis 82,76%, Kabupaten Majalengka 72,09%, Kota Depok 71,7%, Kabupaten Tasikmalaya 71,64% dan Kota Tasikmalaya 7p, 67%,” ungkap Setiawan.

Sementara itu Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan PPKM secara umum cukup berhasil tetapi belum teratasi sepenuhnya.

Beliau berpesan pada kepala daerah untuk mengecek kembali data-data kasus agar tidak terdapat kekeliruan atau kesalahan, hal itu karena data-data tersebut menjadi penilaian semua pihak.

Terakhir Gubernur menghimbau agar segala bentuk bansos segera dicairkan dan diberikan kepada masyarakat baik itu dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun dari Daerah, pungkasnya.

Sumber Prokopim