Ciamis,- Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 38 orang dari karyawan P3D Wilayah Ciamis terkonfirmasi positif Covid-19 dengan kategori OTG.
Imbasnya kantor P3D atau yang lebih dikenal Samsat harus ditutup sementara waktu mulai tanggal 19-20 Februari 2021 untuk dilakukan sterilisasi dan akan buka kembali pada Senin, 22 Februari.
Kepala P3D Kabupaten Ciamis, Ir. Andi Arfiana mengatakan bahwa penutupan sementara hanya terjadi pada kantor pusat saja, sedang pelayanan pajak di outlet P3D lainnya di Kabupaten Ciamis tetap bisa seperti biasa, ujarnya.
“Untuk outlet P3D (samsat) lain tetap beroperasi seperti Samsat Kawali, Banjarsari, Rancah dan Samsat keliling serta UPK Galuh Buana Panumbangan tetap beroperasi seperti biasanya”. tuturnya
Hal ini dimaksudkan untuk menjamin terpenuhinya pelayanan kepada masyarakat dalam mengurus pajak dengan baik dan profesional, ujarnya.
Kepala P3D menambahkan untuk mengurangi mobilitas dalam upaya mencegah penyebaran pandemi Covid-19, P3D Wilayah Kabupaten Ciamis menyediakan aplikasi e-samsat yang mempermudah para wajib pajak dalam membayar pajaknya.
“Kami sudah menyediakan aplikasi SAMBARA yang dapat digunakan secara online di waralaba yang bekerja sama, toko online serta di beberapa Anjungan Tunai mandiri (ATM) yang bekerja sama,” pungkasnya. (diskominfo.wahyu)
Sebanyak 7 ambulan menjemput karyawan Samsat Ciamis untuk melakukan Isolasi Mandiri di Gedung Islamic Centre Ciamis
Ciamis,- Sore hari sekitar pukul 17.40 iring- iringan ambulan tiba di kantor Pusat P3D (Samsat induk Kabupaten Ciamis) untuk menjemput pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) pada kamis sore, 18/02/2021.
Dari 59 Orang yang telah dilakukan swab PCR pada rabu, 17/02/2021, terdapat 38 orang terkonfirmasi positif kategori OTG dan harus dilakukan tindakan isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr. Yoyo Saat di konfirmasi di gedung isolasi Islamic center membenarkan bahwa ada 38 orang terkonfirmasi Covid-19 di kantor pusat P3D Kabupaten Ciamis.
Kadinkes mengatakan “ada 8 orang OTG dari total 38 terkonfirmasi Covid-19 dari kanyor Samsat induk yang di isolasi di Islamic Center, dan sisanya atau sebanyak 30 orang melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari Puskesmas, Satgas kecamatan dan Satgas desa domisili masing-masing”. Ungkapnya
” Karena kelayakan rumah tidak terpenuhi maka ada sekitar 8 orang melakukan isolasi terpusat d IC.” Lanjut Kadinkes Ciamis
Kadinkes menjelaskan bahwa kondisi pasien terkonfirmasi Covid-19 kantor pusat P3D Ciamis ini sebagian besar kategori OTG dan hanya sebagian kecil yang bergejala ringan.
Lebih lanjut Kadinkes mengatakan untuk lama isolasi ini sendiri akan dilakukan selama 10 hari dan akan diobservasi kembali perkembangannya setelah 10 hari.
Kadinkes menerangkan bahwa pasien Terkonfirmasi di kantor pusat P3D Ciamis ini berasal dari kalangan sipil dan sebagian dari unsur aparat.
Sementara itu saat di konfirmasi kepada kepala P3D Kabupaten Ciamis Ir. Andi Arfiana, pasca penjemputan 8 orangnya terkonfirmasi positif Covid-19 ke gedung isolasi Islamic Center dan 30 orang isolasi mandiri menjelaskan bawa hanya kantor Pusat P3D kabupaten ciamis saja yang akan diliburkan sementara yaitu tanggal 19-20 februari 2021. Dan akan buka kembali pada tanggal 22 februari 2021.
“Untuk tanggal 19-20 februari itu sendiri akan dilakukan sterilisasi gedung Samsat induk Kabupaten Ciamis secara menyeluruh luar dan dalam dengan penyemprotan desinfektan dan akan dibuka kembali pada tanggal 22 febfuari”. Ujarnya
Kepala P3D menambahkan “Sedang untuk outlet P3D(samsat) lain tetap beroperasi seperti Samsat Kawali, Banjarsari, Rancah dan Samsat keliling serta UPK Galuh Buana Panumbangan tetap beroperasi seperti biasanya.
Lanjut, beliau menambahkan masyarakat juga bisa mendapatkan pelayanan dengan menggunakan aplikasi, e-Samsat dengan mudah dan yanpa mobilitas. pungkasnya. (Diskominfo.wahyu/cucu)
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya didampingi istri, sedang dilakukan vaksinasi Covid-19 tahap pertama oleh vaksinator di Puskesmas Ciamis, Selasa, 16/02/2021
CIAMIS,- Seperti yang diberitakan sebelumnya pada vaksinasi Covid-19 tahap ke-1, tanggal 1 februari 2021 lalu, Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya tidak bisa mengikuti vaksinasi dikarenakan faktor usia.
Namun, setelah terbit Surat Edaran Menteri Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No.HK.02.02/11/368/2021 mengenai Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Kelompok Lansia, Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya dapat mengikuti vaksinasi.
Puncaknya, Selasa, 16 Februari 2021, Bupati Ciamis setelah mengikuti rangkaian pemeriksaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Ciamis oleh petugas vaksinator kondisi kesehatannya dinyatakan Fit dan dapat melaksanakan vaksinasi tahap 1.
Bupati Ciamis Dr. H. Herdiat Sunarya menyambut gembira dan bersyukur karena bisa mendapatkan vaksin Covid-19 ini.
“Alhamdulilah saya secara pribadi sangat senang bisa divaksin, mudah mudahan seluruh masyarakat Tatar Galuh bisa secepatnya melaksanakan vaksinasi, terang Bupati Herdiat.
“Alhamdulilah, di pagi hari ini saya melaksanakan vaksinasi tahap yang pertama, kemarin tensinya saya tinggi di 160, barusan saya periksa lagi dan tensi di 140 kemudian gula darahnya di 100, jadi secara umum kesehatan saya ada dalam keadaan fit dan sudah (siap) dilaksanakan vaksinasi dosis pertama,” lanjut Bupati Ciamis.
Menurutnya, vaksin yang semula dikabarkan hanya bisa dilakukan bagi rentang usia 18 sampai 59 tahun, akhirnya Kementerian Kesehatan menyatakan bagi lansia di atas ketentuan tersebut juga bisa divaksin, tambahnya.
“Untuk usia diatas 60 tahun, jarak vaksinasi tahap pertama ke vaksinasi yang ke dua rentang jarak 28 hari berbeda dengan usia 18-59 tahun dilakukan dengan rentang 14 hari,” urainya.
Terakhir, Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis jangan takut divaksin, kita sudah melakukan dua kali. Jangan termakan HOAX dengan isu vaksinasi yang tidak benar, tegasnya.
“Buktinya saya dan semua tokoh yang telah divaksin merasa baik-baik saja, yang terpenting walau vaksin datang jangan sampai kita melupakan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak,” imbuhnya.
“Semoga vaksinasi ini bisa secepatnya dilaksanakan bagi seluruh warga Tatar Galuh Ciamis, tentu tiada lain sebagai upaya kita semua dalam memutus mata rantai Covid-19 dengan memperkuat imun. Tidak perlu takut, paling penting tidak mempunyai riwayat kesehatan yang fatal, sehat, maka bisa di vaksin,” tandasnya. (Diskominfo.wahyu/cucu)
Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat sedang divaksin Covid-19 Tahap 2 di Puskesmas Ciamis, Selasa, 16/02/2021
CIAMIS,- Setelah 14 hari vaksinasi Covid-19 tahap pertama dilakukan terhadap Nakes dan 10 Tokoh publik Kabupaten Ciamis, bertempat di Puskesmas Ciamis dilanjutkan Vaksinasi lanjutan tahap Ke-2, Selasa, 16/02/2021
10 Tokoh publik yang juga ikut dalam vaksinasi ini diantaranya Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra, Ketua TP. PKK, Hj. Kania Ernawati Herdiat, Kapolres Ciamis, Kejari Ciamis, Anggota DPRD, tokoh agama dan pemuda.
Ditemui setelah vaksinasi Covid-19 tahap ke-2, Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra mengatakan bahwa dirinya tidak menemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau yang dikenal dengan nama KIPI.
“Alhamdulillah, sampai saat ini saya baik-baik saja dan biasa saja, semoga bisa diteruskan oleh seluruh masyarakat ciamis, karena vaksin ini benar-benar aman. Jangan termakan berita hoax,” Jelasnya.
Hal senada disampaikan Hj. Kania Ernawati Herdiat, Beliau mengungkapkan vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Alhamdulilah pada hari ini hari selasa tanggal 16 februari saya telah mengukuti vaksinasi ke-2 dan yang saya rasakan tidak ada hal yang begitu mengganggu dan hanya merasa agak mengantuk saja,” jelas Hj. Kania.
Hj. Kania juga menambahkan bahwa vaksinasi ini merupakan ikhtiarnya dalam menambah antibodi dan mendapatkan anti bodi agar tidak tertular virus Covid-19.
Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra sedang divaksin Covid-19 Tahap 2 di Puskesmas Ciamis, Selasa, 16/02/2021
Di akhir acara, Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra mengajak masyarakat Kabupaten Ciamis untuk tidak takut di vaksin Covid-19 karena aman dan sebagai bentuk dan upaya pemerintah Kabupaten Ciamis dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. (diskominfo.wahyu/cucu)
Vaksinator dari Puskesmas Ciamis sedang melakukan penyuntikan perdana Vaksin Covid-19 kepada Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra, Senin, 01/02/2021.
Ciamis,- Pemkab Ciamis mulai menggelar vaksinasi Covid-19 tahap pertama yang dilaksanakan di halaman Puskesmas Ciamis, Senin (01/02/2021).
Wakil Bupati Ciamis, Yana D. Putra menjadi orang pertama yang di vaksin Pada kegiatan tersebut diikuti dari unsur Forkopimda diantaranya, Dandim 0613, Kapolres Ciamis, Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis, Sekretaris Daerah Ciamis dan Anggota DPRD.
Mewakili tokoh perempuan, Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat dan Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan, Ani Supiani.
Sedangkan untuk tokoh Agama, Dr Sumadi, M.Ag dan Romo Mikael Adis Siswanto perwakilan dari FKUB.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya turut hadir memantau pelaksanaan pencanangan pemberian vaksin tersebut.
Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis, Ny. Hj. Kania Ernawati Herdiat didampingi Bupati Herdiat sedang di vaksin Covid-19 oleh vaksinator dari Puskesmas Ciamis
“Saya sebetulnya sudah siap di vaksin, namun dikarenakan tidak memenuhi syarat batasan usia vaksin sinovac ini, sehingga tidak bisa melakukan vaksinasi,” kata Bupati Ciamis, saat memberikan keterangan kepada media.
Ia menambahkan, dengan dilaksanakannya vaksinasi semoga bisa bermanfaat khususnya bagi paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan.
Sementara itu, Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra mengungkapkan dirinya telah melaksanakan vaksinasi dan tidak terasa efek samping apapun.
“Syukur Alhamdulillah saya telah diberikan vaksin. Tidak ada efek samping yang terasa setelah disuntikan vaksin tersebut,” ungkapnya.
Ia mengajak masyarakat Kabupaten Ciamis agar jangan takut melakukan vaksinasi.
“Kepada masyarakat jangan takut divaksin, ini adalah ikhtiar memutus mata rantai Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, dr Yoyo menerangkan, pelaksanaan pencanangan vaksinasi Covid-19 tahap pertama diberikan kepada tenaga kesehatan. Tokoh masyarakat didahulukan sebagai contoh baik dan semoga nantinya masyarakat meminati untuk divaksin.
“Pada tahap pertama ini vaksinasi dilaksanakan serentak di 37 Puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten Ciamis dan 4 Rumah Sakit. Ditargetkan 3 hari selesai pelaksanaan vaksinasi tersebut,” terangnya.
Ia menambahkan, bagi para penerima vaksinasi tahap pertama ini nantinya akan diberikan vaksin kembali pada tanggal 16 Februari 2021.
“Pemberian vaksin yang pertama supaya munculnya antibodi, karena sekali suntikan kurang optimal maka diperlukan booster penyuntikan kedua selama tenggang 14 hari,” Jelasnya
Ia juga kembali menegaskan, tiada lain tujuan dari pada vaksinasi ini adalah upaya Pemerintah untuk betul-betul ingin memutus mata rantai covid-19 dengan terbentuknya herd immunity, tambahnya.
“Dengan begitu, maka Insya Alloh pandemi covid-19 secara bertahap bisa segera berakhir dan aktivitas kehidupan akan kembali normal senormal-normalnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Rabu, (27/01) sebanyak 6.600 dosis vaksin telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (diskominfo.cucu/wahyu)
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya menyampaikan kesiapannya terkait Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang akan digelar 1 Pebruari 2021 di 37 Puskesmas dan 4 Rumah Sakit.
Ciamis,- Sebanyak 37 Puskesmas dan 4 Rumah Sakit di Kabupaten Ciamis siap menggelar vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam rapat persiapan vaksin Covid-19 Kabupaten Ciamis bersama Satgas Penanganan Covid-19, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Ciamis dan beberapa perwakilan tenaga kesehatan yang bertempat di Aula Adipati Kusumadiningrat Setda Ciamis. Sabtu, (30.01.21)
Dikatakan Bupati Herdiat Sunarya, di beberapa Kabupaten/Kota lain sebetulnya pelaksanaan vaksinasi sudah lama berlangsung, bahkan ada yang sudah mau pelaksanaan tahap ke-2. Katanya
“Akan tetapi, kita tidak perlu berkecil hati sekalipun kita baru akan memulai di tahap per tama, karena toh vaksin nya juga baru datang beberapa hari kemarin,” tuturnya.
Bupati menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi ini harus dilaksanakan dan segera, terlebih mengingat persiapan pelaksanaan vaksin sudah mepet berpacu dengan waktu, katanya.
Menurutnya, tenaga vaksinator yang sudah tersedia di Kabupaten Ciamis yaitu berjumlah 45 orang vaksinator, jelasnya.
Sehubungan dengan persiapan pelaksanaan vaksinasi berpacu dengan waktu yang sudah mepet, saya berharap para tenaga Vaksinator atau tenaga kesehatan untuk tetap menjaga kesehatannya, ujarnya.
“Manfaatkan waktu yang ada untuk tetap menjaga stamina kesehatan para vaksinator, saya tidak mau bila sampai ada tenaga vaksinator atau kesehatan yang kurang sehat akibat kelelahan dan akhirnya menghambat terhadap pelaksanaan vaksinasi seperti yang terjadi di daerah lain,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan untuk teknis pelaksanaanya nanti, para tenaga vaksinator harus dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.
“Satu atau setengah jam sebelum dimulai dari jadwal pelaksanaan vaksin, tenaga vaksinator harus dapat memanfaatkan waktunya untuk melakukan pendataan dan verifikasi calon penerima vaksin dengan cepat dan akurat agar tidak akan memakan waktu target vaksinasi sesuai target,” jelasnya
Disampaikannya, teknis pelaksanaan vaksinasi harus betul-betul klarifikasinya benar, mulai dari data harus betul-betul akurat atau tidak ada eror dalam data. Misalnya, salah satu yang tidak boleh di vaksin adalah yang mempunyai riwayat penyakit tertentu, ujar Bupati Ciamis.
“Jangan sampai riwayat penyakit itu tidak di tanyakan, harus betul-betul di siapkan di tempat pelaksanaan vaksinasi dan harus akurat,” tegas Bupati. Mun harus melaksanakan vaksin, namun karena keterbatasan maka akan dilaksankan secara bertahap.
“Ditahap pertama ini untuk tenaga kesehatan, semoga ini bermanfaat dan itu akan sedikit mengurangi resiko,” jelasnya.
Bupati berharap agar para tenaga medis harus dapat menjadi contoh bagi masyarakat, di samping kericuhan banyak nya hoax vaksin yang beredar.
“Karena dengan vaksinasi juga kita bukan berarti bisa bebas, kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Hal senada juga dikatakan Wabup Ciamis, Yana D. Putra, walau bagaimanapun Nakes aset kita yang harus dijaga.
“Mereka adalah garda terdepan yang terjun langsung dalam menangani berhadapan dengan bahaya covid-19 yang mengintai,” katanya.
Sementara, ditambahkan Kadis Kesehatan Ciamis, dr. Yoyo, tahap pertama pelaksanaan vaksinasi merupakan penguatan dalam meyakinkan kepada masyarakat, bahwa vaksin ini benar-benar aman, berbeda dengan berita hoax yang beredar, terangnya.
“Ini sebagai promosi, agar masyarkat lebih konsen melawan isu-isu hoax yang beredar, sehingga timbulnya keyakinan pada masyarakat,” jelas dr. Yoyo.
Dipenghujung sambutannya, Bupati menjelaskan, di dalam vaksinasi ini Pemerintah betul-betul ingin memutus mata rantai covid-19, tuturnya.
Intinya, saya ucapkan terimakasih dan tetap semangat, semoga kita diberikan kekuatan, kesehatan dan umur panjang, tandasnya.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya sedang menyimak arahan dari Menteri Kesehatan RI terkait Vaksinasi Covid-19 yang akan di mulai 1 Pebruari 2021.
Ciamis,- Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 telah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu dan dilanjutkan secara serentak pada 34 provinsi.
Mempertimbangkan besarnya target sasaran pelaksanaan vaksinasi, maka untuk meningkatkan kelancaran dan mempercepat pelayanan vaksinasi COVID-19, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan vaksinasi yang di ikuti oleh Bupati Ciamis dari ruang Video Conference Setda Kabupaten Ciamis, Jum’at, (29/01/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan tujuan dari pertemuan koordinasi bersama seluruh Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Indonesia tersebut yaitu untuk membahas akselerasi capaian vaksinasi dengan target yang sudah ditentukan.
“Vaksinasi adalah salah satu solusi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) buatan. Herd immunity (Kekebalan Kelompok) terbentuk apabila 2/3 populasi terbentuk anti body dalam periode yang sama, sehingga perlu dilaksanakan vaksinasi yang lebih cepat”, Jelasnya.
” Ya, Indonesia harus melakukan vaksinasi 181.5 juta penduduk, dengan 363 juta suntikan dalam 300 – 365 hari ekuivalen 1 juta vaksin/hari. ” Terang Menkes Budi Gunadi
Ia menerangkan dari jumlah sasaran vaksinasi 181.5 juta penduduk, setiap orang akan mendapatkan 2 kali dosis/suntikan.
“Sehingga total dosis yang akan di berikan adalah sebesar 363.1, maka diperlukan kurang lebih 1 juta vaksinasi/hari (termasuk hari sabtu dan minggu) untuk program vaksinasi selesai dalam 1 tahun,” Terangnya
Lebih lanjut Menteri Kesehatan, mengatakan pemberian vaksinasi tersebut juga tidak bisa sembarangan, dimana ada beberapa ketentuan diantara salah satunya yaitu usia, vaksin tidak akan di berikan bagi warga yang usianya di bawah 17 Tahun dan usia di atas 59 Tahun.
Senada dengan Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Kepala Daerah berperan penting dalam menyukseskan Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19.
“Peranan Kepala Daerah dalam pelaksanaan vaksinasi diantaranya menyediakan pendanaan melalui APBD, Menyediakan sarana dan prasarana proses Vaksinasi serta melakukan pemantauan dan penanggulangan kejadian ikutan pasca vaksinasi Covid 19,” jelas Tito.
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan jumlah vaksin yang sudah diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis pada waktu lalu ada sebanyak 6.600 untuk 3.300 tenaga kesehatan dan 10 orang forkopimda yang di prioritaskan.
“Target penyuntikan Vaksin tahap pertama di Kabupaten Ciamis akan dilaksanakan hari senin tanggal 1 februari 2021 yang ditargetkan selesai akhir februari, syukur – syukur dapat selesai lebih cepat, sesuai dengan target Menteri Kesehatan,” tandasnya. (diskominfo.cucu)
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya didampingi Kadinkes, dr. H. Yoyo, m.Kes secara simbolis menurunkan box vaksin di Dinas Kesehatan. Pada kesempatan tersebut Kabupaten Ciamis menerima 6.600 ampul vaksin Covid-19.
Ciamis,- Sebanyak 6.600 ampul vaksin Covid-19 Sinovac tiba di Kabupaten Ciamis yang kedatangannya disambut dan diterima langsung oleh Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya. Rabu, 27 Pebruari 2021.
Kedatangan vaksin Covid-19 ini merupakan babak baru Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam menangkal pandemi Covid-19 di tatar Galuh.
Menggunakan mobil khusus vaksin Covid-19, tiba di gudang Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis serta mendapatkan pengawalan dari aparat Kepolisian dan unsur TNI.
Bupati Ciamis, Dr. H. Herdiat Sunarya menuturkan bahwa vaksinasi akan sesegera mungkin dilakukan guna penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis, ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Bupati Ciamis, bahwa vaksinasi akan dilaksanakan pada Senin, 1 Pebruari 2021 yang secara simbolis akan dilaksanakan di Puskesmas Ciamis, ujarnya.
Dalam penuturannya beliau menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kepercayaan dan rasa aman di tengah masyarakat, maka pemberian vaksin Covid-19 akan dilakukan pertama-tama pada tenaga kesehatan, unsur TNI dan POLRI serta sejumlah tokoh agama dan Tokoh masyarakat yang ada di lingkungan Kabupaten Ciamis.
Didamping Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ciamis, Bupati Ciamis menuturkan pemberian vaksin ini dilaksanakan secara bertahap, ujarnya.
“Ini tahap pertama, mudah-mudahan tidak terlalu lama terus bergilir,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis Dr. H. Tatang, menambahkan, perkembangan Covid-19 di Kabupaten Ciamis pernah melandai sampai zona hijau, akan tetapi kian hari justru kondisinya malah semakin memburuk, ujarnya.
Namun menurutnya, setelah penerapan PPKM kita kini sudah masuk lagi ke zona orange, ujarnya.
“Ini merupakan suatu capaian bagus berkat perangkat-perangkat tenaga kesehatan, pemerintah juga semua yang terkait dalam kerjasama dengan seluruh masyarakat,” jelasnya.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa tujuan vaksinasi ini adalah untuk terbentuknya daya tahan tubuh kita masyarakat Kabupaten Ciamis sehingga insyalloh setelah di Vaksinasi kita bertahap akan kembali ke Zona Hijau.
“Saya berharap kita Kabupaten Ciamis bersama tenaga kesehatan yang ada akan berusaha mengikuti arahan tersebut, tiada lain untuk pembentukan daya tahan tubuh kita agar aman dan bisa kembali ke zona hijau,” pungkasnya. (diskominfo.cucu)