Sosialisasi Forikan dan Launching Gemaripah, Disnakan Kab. Ciamis “Langkah Nyata Turunkan Stunting Ciamis”

Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya sedang meninjau berbagai macam produk makanan olahan pangan asal hewani

KABUPATEN CIAMIS,- Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Ciamis adakan sosialisasi Forikan dan launching Gerakan Memasyarakatkan Makan Pangan Asal Hewan atau Gemaripah yang diadakan di Aula Gedung PKK Kab. Ciamis pada Selasa, (14/02/23).

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam sambutannya saat melaunching acara tersebut mengatakan pentingnya pangan asal hewan bagi keluarga dari mulai ibu yang sedang mengandung hingga untuk tumbuh kembang anak-anak dalam menciptakan generasi unggul Kab. Ciamis.

“Alhamdulillah di Kabupaten Ciamis dari tahun ketahun terus menurun dan kita terus berupaya seoptimal mungkin agar di Kab. Ciamis tidak ada anak yang stunting.” Ungkap Bupati Herdiat

“Saya juga mengajak pada kader-kader PKK dan kader- kader Posyandu untuk terus melakukan upaya penurunan stunting dan Alhamdulilah saat ini PKK kab. Ciamis dalam kegiatan penurunan stunting ini sudah by data.” Lanjut Bupati Herdiat

“Saya juga ucapkan terima kasih kepada para Pimpinan OPD yang telah bersama-sama bergerak dalam penurunan angka stunting ini.”

Bupati Herdiat juga melanjutkan, meskipun bukan tujuan utama dari Pemerintah Kab. Ciamis tapi Alhamdulillah di tahun 2022 kemarin setidaknya ada 278 penghargaan yang kita peroleh berkat kebersamaan lintas OPD.

“Meskipun terus menurun, Kita harus terus fokus dalam penurunan stunting ini” ungkap Bupati Herdiat

Sementara itu Kadisnakan Kab. Ciamis Syarief Nurhidayat dalam laporan acara mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah upaya dalam
peningkatan pemahaman Tusi Forikan kecamatan, peningkatan pengetahuan dalam rangka Penurunan angka stunting serta promosi produk asal hewan asal Kab. Ciamis.

Rakor Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim di Kabupaten/Kota, Menko PMK Arahkan Kabupaten dan Kota Kejar Target di Tahun 2023

Wabup Ciamis Yana D. Putra sedang melaporkan paparan aksi penanganan Stunting dan Kemiskinan di Kabupaten Ciamis kepada Menko PMK

Kabupaten Ciamis,- Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggelar rapat kordinasi dengan pokok pembahasan “Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim di Kabupaten/Kota”.

Mewakili Bupati Ciamis, Wabup Ciamis Yana D. Putra didampingi kepala Bappeda Ciamis David Firdha, Kadis P2KBP3A Kab. Ciamis Dian Budiana, beserta seluruh jajaran SKPD terkait ikuti secara virtual dari ruang OP Room Setda Kabupaten Ciamis. Kamis, 19/01/23.

Membuka acara tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pertemuan ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo dalam mempercepat pemenuhan target penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim di kabupaten/kota.

Sambungnya, sehubungan pada tahun 2023 ini harus dilakukan percepatan pemenuhan target, Muhadjir mengajak agar perlu adanya kinerja yang lebih keras lagi dan kalau bisa paling tidak penurunan angka stunting di tahun ini bisa mendekati target 3,8%”, Jelasnya.

“Saya ucapkan banyak terimakasih atas capaian-capaian yang telah diraih oleh kabupaten dan kota, mari kita tekan terus untuk memcapai target penurunannya pada tahun 2023 ini”, Ungkapnya

Sedangkan untuk penanganan kemiskinan, dengan diawali pada naiknya BBM beberapa waktu lalu diharapkan tidak terlalu berdampak yang berkepanjangan yang tentu semoga terjadi penurunan dan tidak adanya lonjakan lagi. Singkatnya

Lebih lanjut, dalam kesempatanya Wakil Bupati Ciamis Yana D. Putra melaporkan, untuk angka stunting di Kabupaten Ciamis berdasarkan data pada tahun 2022 tergolong rendah yaitu 3,4%, Jelasnya.

Selain itu, dalam paparannya Wabup menerangkan terkait dengan kasus balita dengan berat badan kurang (Under Weight), Stunting dan Wasting (Gizi Buruk dan Gizi Kurang) dari tahun 2021 ke tahun 2022 terjadi penurunan dengan data rincian untuk Underweight : 0,3%, Stunting : 1,5% dan Wasting : 0,5%, Tuturnya.

Keberhasilan capaian penekanan angka tersebut kata Wabup adalah merupakan bukti dari terjalinnya sinergitas lintas sektor diantaranya dengan 10 OPD di Kabupaten Ciamis.

Adapun inovasi yang diterangkan Wabup Yana dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Ciamis diantaranya meliputi :

1.) Pendampingan khusus keluarga balita malnutrisi (PAKU BESI).

2.) Sistem informasi kesehatan remaja halo cinta (SI KEREN HALO CINTA).

3.) Gerakan bersama cegah stunting masyarakat ciamis (GERABAH STUNTING MANIS).

Sedangkan untuk penanganan kemiskinan di Kabupaten Ciamis, Wabup Yana melaporkan terjadinya penurunan dari tahun 2021 berada pada angka 7,97% menurun menjadi 7,72% pada tahun 2022.

Hal tersebut kata Wabup tentu saja dapat dicapai karena beberapa program yang telah dilaksanakan di Kabupaten Ciamis, adapun diantaranya meliputi :

1.) Pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga yang tidak mampu.

2.) Pembentukan SLRT dan PUSKESSOS.

3.) Desa rawan pangan (penyediaan lumbung pangan).

4.) Biaya kesehatan gratis bagi warga ciamis yang tidak mampu.

5.) Peningkatan akses pelayanan dasar.

6.) Operasi pasar murah.

7.) Pelatihan kelembagaan kelompok UMKM penerima bantuan sosial.

8.) Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU).

9.) Kawasan rumah pangan lestari (pemberian benih tanaman).

10.) BLT pengendalian inflasi (pemberian bantuan berupa uang bagi masyarakat miskin).

11.) Pelatihan kelembagaan kelompok UMKM penerima bantuan sosial.

12.) BUDIKDAMBER (pemberian benih ikan).

13.) Pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.

Dari seluruh program tersebut, terakhir Wabup berahap kepada Pemerimtah Pusat menyampaikan terkait dengan perlingungan kesehatan penuh bagi keluarga miskin beresiko stunting yang bersumber dari APBN. Pungkasnya

FGD Lintas Sektoral Program Pengentasan Stunting di Kabupaten Ciamis

Kepala Bappeda Ciamis, Aef Saefulloh memberikan sambutan pada FGD Penanganan Stunting di Kabupaten Ciamis Tahun 2021 di Aula Bappeda, Kamis, 09/12/2021. Aef mengajak semua lintas sektoral untuk menggarap secara serius kasus stunting sesuai Tusinya.

Ciamis,- Focus Group Discussion (FGD) terkait capaian program pengentasan stunting dengan 10 lokus di Kabupaten Ciamis dilaksanakan di Aula Bappeda bersama. Kamis, 09/12/21.

Pertemuan lintas sektor ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya masih dalam rangka mengevaluasi capaian kinerja program dari setiap OPD terkait yang dilaksakan di 10 lokus yang sudah di tentukan.

Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis, Aef Saefulloh mengatakan, stunting ini sudah menjadi persoalan pemerintahan dan perlu kita semua garis bawahi.

” Artinya kita yang di daerah itu tidak hanya sekedar melaksanakan program akan tetapi bagaimana apa yang kita lakukan dari program itu yang terpenting justru adalah menghasilkan dampak yang baik .” Ujarnya.

Kata Aef, bagaimana program kita ini bisa tercapai perlu adanya keseriusan dari semua lembaga, unsur dan element termasuk masyarakat.

“Kenapa stunting ini menjadi program prioritas oleh pemerintah, karena ini di pandang serius untuk menyelamatkan masa depan generasi kita ke depan”. Terangnya.

“Program stunting ini sudah jelas arahnya, sebagaimana tusi dari berbagai OPD juga sesuai lokus yang sudah di tentukan sehingga harapan saya pertemuan ini akan selalu menjadi bahan evaluasi dalam merumuskan arah langkah-langkah kedepan selanjutnya”. Harap Aef.

Dikatakan Aef, semoga pertemuan ini bisa memberikan efek dampak sesuai harapan kita, dari 10 lokus di tahun 2021 ini saya harapkan real apa-apa saja yang sudah kita lakukan disana dari berbagai OPD karena semuanya ada keterkaitan. Katanya.

Beliau juga menuturkan, bahwa kompetensi ini harus benar-benar di pahami, agar bagaimana kita membangun kekuatan dengan kewenangan yang berbeda namun menjadi satu tujuan untuk bersama-sama mengentaskan program atau persoalan stunting ini.

“Mari kita bangun satukan kekuatan dalam mengentaskan segala program, sekalipun anggarannya yang tidak terlalu besar akan tetapi jika dikerjakan dengan kebersamaan, keseriusan maka pasti akan tercapai .” Ajaknya

Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat mengajak kepada semua peserta FGD untuk selalu mensosialisasikan kepada masyarakat kaitan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Ciamis.

Ketua TP-PKK Kabupaten Ciamis, Hj. Kania Ernawati Herdiat mengatakan, untuk penanganan stunting ini berkaitan dengan semua pokja yang ada di PKK, sehingga saya mengajak kepada semuanya dan meminta bantuan ilmu pengetahuannya untuk kami bersama para kader agar mari bersama-sama untuk selalu mensosialisasikan kepada masyarakat kaitan pencegahan dan penanganan stunting ini.

“Saya berharap di tahun 2022 nanti dari semua OPD yang terkait yang tentu dari segi keilmuan lebih mempuni, kami dari PKK berharap agar bisa bersama-sama dalam mengentaskan program stunting ini”. Harapnya.

Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis Dr. Eni Rochaeni, menerangkan ada 20 indikator dalam pengentasan stunting yang kedepannya akan dibagi kepada setiap OPD sesuai ke tupoksiannya. Singkatnya.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

Dukung Pencegahan Stunting, Disnakan Ciamis Sosialisasikan Gemarikan

Kepala Disnakan Kabupaten Ciamis, Syarief Nurhidayat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Gemarikan di Kelurahan Benteng, Selasa, 25/05/2021.

Ciamis,- Dalam upaya mendukung program Pemerintah Kabupaten Ciamis khususnya dalam pencegahan stunting, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis menggelar Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau Gemarikan yang dipusatkan di Kelurahan Benteng Ciamis, Selasa, 25/05/2021.

Kelurahan Benteng Ciamis sendiri merupakan lokus ke-7 dalam Kegiatan Sosialisasi Gemarikan ini.

Kadis Peternakan dan Perikanan, Syarief Nurhidayat mengatakan bahwa komponen utama dalam menyediakan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif dimulai dari bagian terkecil dari masyarakat yakni keluarga.

“Pemenuhan gizi yang seimbang merupakan kunci untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas keluarga terutama di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Dikatakan Syarief, gizi buruk merupakan pintu masuk dari banyak penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes, kanker dan stroke, katanya.

Selain itu masalah gizi juga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan otak anak terganggu di masa mendatang.

Dampaknya, menurut Syarief kemampuan anak akan menurun dan akan menyulitkannya untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, jelasnya.

“Ikan merupakan bahan makanan yang memiliki kualitas protein hewani yang tinggi, sehat, halal dan baik,” ujarnya.

“Ahli gizi selalu mengingatkan kita untuk rutin mengkonsumsi ikan, karena nilai proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan sapi dan ayam,” imbuh Kadisnakan.

Dihadapan para peserta sosialisasi, Syarief mengatakan tujuan dari Gemarikan ini adalah untuk mengajak masyarakat Ciamis gemar makan ikan sehingga akan berdampak pada meningkatnya konsumsi ikan dan untuk memotivasi masyarakat untuk menumbuh kembangkan usaha pengolahan ikan di kabupaten Ciamis.

Sementara itu ditambahkan Kabid KIKP2HP, Yanti Heryani dalam laporan acara kegiatan mengatakan tujuan penyelenggaraan sosialisasi Gemarikan ini diantaranya adalah untuk menambah pengetahuan dan informasi mengenai manfaat dan kandungan gizi yang terkandung dalam ikan.

Lanjut Yanti, sasaran dari kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, balita stunting, dan anak usia sekolah, jelasnya.

Dalam kegiatan ini dibagikan sebanyak 175 paket olahan ikan berupa baso ikan, tahu tuna dan otak-otak kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita stunting.

Diskominfo Ciamis
Jurnalis Cucu dan Wahyu

BAPPEDA Ciamis Gelar Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting

Kepala Bappeda Ciamis, Andang Firman, MT bersama perwakilan dari Bappenas membahas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ciamis.

Ciamis – Dalam rangka penurunan angka stunting, Bappeda Kabupaten Ciamis menyelenggarakan kegiatan diskusi dan evaluasi dengan PIC Percepatan Penurunan Stunting yang melibatkan lintas sektoral, Jumat, 23 Oktober 2020 di Aula Bappeda Kabupaten Ciamis.

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Subdit Pemberdayaan Gizi Masyarakat Bappenas, Kepala Bappeda Ciamis beserta jajarannya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, DPMPD, Dinas Pendidikan, DP2KBPA, Disdukcapil, Diskominfo dan tamu undangan lainnya ini bertujuan mendiskusikan dan mengevaluasi perencanaan dan anggaran program percepatan penurunan stunting tahun 2020 di Kabupaten Ciamis.

“Seberapa besar pun dana yang dikucurkan pusat, jika tidak didefinisikan melalui perencanaan dan anggaran, tidak akan efektif, oleh karena itu kita perlu mendiskusikan siapa bagian apa (pembagian tugas dan anggaran) dan lainnya melalui kegiatan diskusi ini,” ujar H. Andang Firman Triyadi, MT., selaku Kepala Bappeda Ciamis.

Kegiatan diskusi ini membahas program dan evaluasi terhadap kebijakan dan strategi program penurunan stunting di Kabupaten Ciamis, meliputi jenis program penurunan stunting, pemanfaatan anggaran, sampai pada tantangan atau kendala apa saja yang dihadapi dalam proses penanganan stunting di Kabupaten Ciamis.

Pemerintah Ciamis sendiri, pada tahun 2020, telah melakukan berbagai aksi terkait penanganan stunting seperti rembug stunting, publikasi rembug stunting, pengaturan regulasi terkait penanganan stunting dan lainnya.

Dalam pelaksanaannya, sebagian besar OPD menghadapi tantangan yang sama yaitu kurangnya jumlah SDM yang cakap dalam melaksanakan berbagai aksi, mulai dari aksi 1 sampai 4 terkait program penurunan angka stunting di Kabupaten Ciamis, sehingga pembinaan berupa peningkatan kapasitas SDM atau Kader sangat diharapkan di tahun 2021.

Walaupun menghadapi berbagai tantangan, tim percepatan penurunan angka stunting Kabupaten Ciamis berhasil memunculkan inovasi-inovasi pencegahan stunting 2020 diantaranya inovasi “Rantai Emas”, Gerakan Cegah Stunting, “Sijaga”, dan “Gumelis”. Selanjutnya pada tahun 2021, akan ada gerakan “DeBes” (Desa Bebas Stunting), serta gerakan posyandu peduli stunting.

Sidayu Ariteja, selaku Kepala Subdit Pemberdayaan Gizi Masyarakat Bappenas berharap program stunting bisa sampai kepada masyarakat Desa.

“Kami berharap pemerintah daerah bisa mengkoordinasikan program ini sampai ke tingkat desa, untuk memperluas target penerima manfaat dan mempertajam fokus kegiatan,” harap Sidayu Ariteja.

Di akhir acara, H. Andang Firman Triyadi mengajak semua OPD terkait untuk bekerja dengan optimal.

“Yuk sama-sama kita berjuang agar Ciamis bisa menjadi daerah dengan penanganan stunting terbaik di Jawa Barat” tutup H. Andang Firman Triyadi. (Diskominfo.eka)